Setelah Jonan ke Jepang, Apa Kabar Rencana Pengembangan Blok Masela?

Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada akhir Mei 2019 lalu bertemu dengan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda di Tokyo. Pertemuan tersebut membahas negosiasi dari kerangka final Plan of Development (PoD) Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang turut hadir dalam pertemuan Mei lalu menjelaskan rencana PoD Blok Masela diteken bulan ini. Rencananya, penandatanganan ini dilakukan pada pertemuan negara G20 Juni ini.

"Mudah-mudahan (tanda tangan) HoA kalau bisa di pertengahan bulan ini, kalau bisa. Ini semua kan kita effort semaksimal mungkin," tutut Dwi di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019).

Baca juga: RI-Inpex Sepakat Garap Blok Masela, Jonan: Saya Terharu

Dalam pertemuan G20 mendatang tersebut, nota penandatanganan pokok-pokok kerja sama atau Head of Agreement (HoA) dengan Inpex Corporation diteken.

"Ya. Jadi nanti Inpex ini karena kita akan ada nota penandatangan tentang pokok-pokok kerja sama yang kita sebut sebagai Head of Agreement," kata Dwi.

Lebih lanjut, Dwi juga menargetkan persetujuan rencana desain (Plan Of Development/POD) untuk pengembangan Bloka Masela yaitu pada akhir Juni 2019.

"Mudah-mudahan POD di akhir bulan," ujar Dwi.

Pertemuannya dengan Inpex Corporation pada 27 Mei 2019 lalu di Tokyo adalah membahas kerangka kerja (frame work).

"Ya, yang kemarin kan draft-nya saja, frame work-nya saja. Jadi teknis sudah tidak ada pembahasan, sekarang pembahasan aspek legal. Ke arah legalnya," jelas dia.

Baca juga: Kepala SKK Migas Bicara Isu Shell Hengkang dari Blok Masela

Nilai investasi pengembangan Blok Masela mencapai sekitar US$ 20 miliar. Kedua pihak sudah menyepakati skema bagi hasil dengan bagian pemerintah 50%.

Dwi mengatakan, nilai tersebut merupakan nilai investasi terbesar di Indonesia.

"Ini kan investasinya besar. Kalau senilai itu kalau dari sisi nilai, yang terbesar di Indonesia," tandasnya. (ara/dna)