Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan langkah itu dilakukan bertahap.
"Ya bisa (undang maskapai asing) nanti tapi kita harus lakukan bertahap, nggak boleh juga terus semuanya cepat. Presiden maksudnya begitu juga," kata Luhut di kantor Kemenko Perekonomian Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan sudah ada (maskapai asing AirAsia). Tinggal nanti lah kita lihat pelan-pelan tidak terburu-buru (undang maskapai asing lain). AirAsia ini sekarang dia boleh saja dapat rute tapi jangan hanya rute gemuk dong," paparnya.
Luhut menilai AirAsia juga harus mau melayani rute-rute lain yang mungkin pasarnya belum terlalu menjanjikan. Rute-rute yang dimaksud ini bisa disubsidi oleh pihak maskapai.
"Dia juga harus mau (melayani) pada rute-rute yang juga subsidi. Nah itu membuat supaya lebih efisien," tambahnya.
Beberapa pihak menilai wacana mengundang maskapai asing pun dinilai bisa membuat harga tiket pesawat yang sekarang dirasa mahal jadi lebih kompetitif. Seperti sebelumnya diungkapkan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kurnia Toha.
Baca juga: Harga Tiket Garuda Mau Dievaluasi |
Kehadiran pemain baru di industri penerbangan, menurut Kurnia akan menciptakan persaingan sehat dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Salah satunya harga tiket pesawat bisa lebih murah.
"Kalau ada persaingan kemungkinan besar harga akan lebih murah. Kalau ada persaingan, dengan itu maka pelaku usaha kan berusaha merebut konsumen. Bagaimana caranya? Bisa dengan harga yang lebih murah. Selain itu mungkin servis lebih bagus, atau inovasi," terang Kurnia di kantornya, Jakarta, Senin (10/6/2019). (hns/hns)