"Jadi gini ada keterkaitan dengan tarif, jadi memang rencananya Kemenhub (Kementerian Perhubungan) mau nurunin lagi tarif ojek online. Kita nggak setuju. Kalau mengenai potongan promo diskon baiknya diatur ambang batas maksimalnya, bukan dihilangkan," kata Ketua Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) Igun Wicaksono kepada detikFinance, Selasa (11/6/2019).
Dia mengatakan, diskon merupakan 'bumbu' untuk menarik maupun mempertahankan pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meyakini, jika diskon dihapus maka akan berdampak pada penurunan tarif ojol. Penurunan tarif ini, menurutnya bisa menimbulkan gejolak di lapangan.
Sambungnya, hal ini akan menimbulkan kerugian banyak pihak.
"Kalau dihilangkan nanti ujungnya tarif diturunkan. Itu yang kami tidak setuju. Kalau diturunkan lagi walaupun nilanya kecil akan menimbulkan gejolak di lapangan. Yang gejolak nanti driver online maupun taksi online," jelasnya.
"Ini akan merugikan semua pihak termasuk Kemenhub sendiri, kalau ada aksi masa memprotes. Itu yang kita tidak diinginkan," tambahnya. (zlf/zlf)