Hasil Kebun RI Mau Dibarter Sukhoi, Jadi Nggak Sih?

Hasil Kebun RI Mau Dibarter Sukhoi, Jadi Nggak Sih?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 12 Jun 2019 15:47 WIB
Foto: Rolando/detikcom
Jakarta - Pemerintah berencana untuk melakukan barter hasil perkebunan dalam negeri dengan pesawat sukhoi dari Rusia. Lantas, bagaimana kelanjutan dari wacana ini?

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan saat ini pihaknya masih menunggu proses dari Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sebab, usulan tersebut merupakan programnya.

"Intinya menunggu Kemhan kapan dilaksanakannya. Kita dengan pihak Rusia imbal beli," ungkap dia di sela-sela Halalbihalal di Kemendag, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lebih lanjut, untuk mendukung rencana tersebut pihaknya juga akan menyiapkan mekanisme imbal beli, berupa komoditi dari Indonesia yang akan ditawarkan ke Rusia.

Hal itu dilakukan dengan membantu kelompok yang berisikan perwakilan dari Indonesia dan Rusia.

"Jadi dibuat walking grup dibuat komoditi apa saja yang dibutuhkan Rusia. Jadi akan dibentuk grup pihak Rusia dengan kita karena kan mekanisme imbal beli harus disusun," paparnya.


Sementara itu, Kemhan sendiri berencana melakukan membarter hasil perkebunan dengan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35. Kontrak perdagangan ini senilai US$ 1,14 miliar atau setara dengan Rp 15,16 triliun (kurs Rp 13.300). (dna/dna)

Hide Ads