Terdampak Banjir, Lahan Pertanian Berasuransi di Sulsel Diganti 100%

Terdampak Banjir, Lahan Pertanian Berasuransi di Sulsel Diganti 100%

Robi Setiawan - detikFinance
Sabtu, 15 Jun 2019 17:50 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Pascabanjir yang menerjang tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyoroti lahan pertanian yang rusak akibat banjir. Ia menjelaskan khusus lahan pertanian yang terkena bencana puso (rusak, tidak produksi) seluas 3.000 hektare, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan benih, pupuk, dan traktor secara gratis. Sementara itu lahan pertanian yang sudah diasuransikan akan diganti rugi penuh 100%.

"Sektor pertanian Sulawesi Selatan yang terkena dampak banjir dipastikan segera dipulihkan. Lahan pertanian yang sudah diasuransikan diberikan ganti rugi 100%. Bagi lahan yang belum terasuransi diberikan bantuan benih dan pupuk," kata Amran dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/6/2019).

Selain memberikan ganti rugi, saat melakukan peninjauan hari ini, Amran pun memberikan bantuan alat mesin pertanian berupa ekskavator untuk membangun tanggul, agar ke depan tidak terkena banjir lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun luas pertanaman padi yang terdampak banjir di tujuh kabupaten yaitu Kabupaten Soppeng 2.532 hektare meliputi tujuh kecamatan, Kabupaten Wajo 6.656 hektare meliputi 9 kecamatan, dan Kabupaten Sidrap 4.269 hektare meliputi 8 kecamatan.


Selain itu ada pula Kabupaten Pinrang 600 hektare meliputi 3 kecamatan, Kabupaten Enrekang hanya 1 kecamatan seluas 205 hektare, Kabupaten Bone seluas 33 hektare, dan Kabupaten Luwu seluas 121,30 hektare.

Sedangkan total luas tanaman jagung yang terdampak bencana alam banjir sebesar 2.003,60 hektare. Terdiri dari Kabupaten Soppeng 1.421,60 hektare dan Kabupaten Wajo 582 hektare. Untuk tanaman kedelai yang terdampak bencana banjir hanya seluas 2 hektare di Kabupaten Soppeng.

Menurutnya saat ini petugas di lapangan terus melakukan pemantauan serta identifikasi areal pertanian yang terkena dampak banjir.

"Ini kami datang atas arahan Presiden Jokowi, kami keliling habis dari Sulawesi Tenggara, ini di Sulawesi Selatan memberikan bantuan kepada yang kena dampak banjir. Dan masih banyak lagi bantuan lainnya," ujarnya.

"Bantuan yang terkumpul sampai tadi ada Rp 10 miliar, itu dari karyawan kami dan mitra Kementerian Pertanian. Kami ucapkan terima kasih," sambungnya.

Apa yang dilakukan Kementan ini pun mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI. Anggota Komisi IV DPR RI, Irwan Zulfikar mengatakan bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian berupa pompa air, traktor, dan ekskavator sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani yang terkena dampak banjir.

"Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan terobosan yang luar biasa dalam menangani dampak di Sulawesi Selatan dan Sultra. Hari ini bantuan langsung disalurkan ke masyarakat yang terkena dampak banjir di tujuh kabupaten, Sulsel" ujar Irwan.


Selain itu program pembangunan tanggul di danau tempe dan pembangunan 3 unit bendungan besar yang didorong oleh Amran, merupakan terobosan yang tepat dalam membangun sistem pengairan, demi menjamin ketersediaan air irigasi yang berkelanjutan.

"Karena itu, kami di Komisi IV DPR mendukung penuh berbagai terobosan pembangunan pertanian yang dilakukan Mentan Amran," jelasnya.

Ia pun menyebutkan capaian pembangunan pertanian selama lima tahun terakhir sangat produktif. Komoditas yang menjadi penyangga pangan sudah diantisipasi sebelumnya, sehingga yang selama ini diimpor, misalnya beras, jagung dan bawang merah, sudah tidak impor lagi ke depannya.

"Jadi kalau bicara kinerja, hal yang wajar, jika beliau (Amran) untuk dipertahankan sebagai Menteri Pertanian. Ini bukan karena sama-sama dari Sulawesi Selatan, tapi memang teman-teman di Komisi IV sangat impresif dengan apa yang dilakukan selama lima tahun terakhir ini," pungkasnya. (prf/hns)

Hide Ads