Nama Kalimantan sendiri belakangan ini menjadi yang paling berpotensi setelah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepal Bappenas) Bambang Brodonegoro menyebut sudah hampir pasti menjadi ibu kota negara yang baru.
Kalimantan mengungguli kandidat-kandidat calon ibu kota baru Indonesia, seperti Sumatera bagian Timur dan Sulawesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klik tautan selanjutnya untuk mengetahui ulasan lengkapnya:
1. Pindah Tahun 2024
Foto: Pindah ibu Kota Tim Infografis: Mindra Purnomo
|
"2024 sudah ada proses pemindahan," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).
Bambang menjelaskan, dibutuhkan waktu perencanaan dan pembangunan selama empat tahun setelah diputuskan wacana tersebut berjalan.
Bambang sendiri mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutuskan wacana pemindahan ibu kota negara untuk diimplementasikan tahun ini. Keputusan itu juga bersamaan dengan penetapan lokasi ibu kota baru.
2. Kaltim Atau Kalteng? Terserah Jokowi
Foto: Pindah Ibu Kota Tim Infografis: Nadia Permatasari
|
Bambang menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjelaskan secara rinci soal rencana pindah ibu kota, termasuk lokasi persisnya nant.
"Tahun ini (penetapan). Jadi nanti presiden sendiri yang akan menentukan. Iya, justru lokasinya (yang akan diumumkan)," tutur Bambang di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Sebagai informasi, ada 2 provinsi di Kalimantan yang menjadi calon kuat lokasi ibu kota baru yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim). Sebelumnya Jokowi juga sudah mengunjungi Kalteng dan Kaltim untuk menjajaki lokasi ibu kota baru.
Merespons soal dua provinsi itu, Bambang sekali lagi menegaskan keputusan lokasi ibu kota baru ditetapkan Presiden Jokowi.
Meski demikian, Kaltim dianggap paling berpotensi karena memiliki kekurangan yang lebih sedikit dibandingkan Kalteng, yaitu rawan banjir dan sumber daya air tanah yang rendah. Sedangkan Kalteng memiliki kekurangan yang lebih banyak, seperti jauh dari pelabuhan, ketersediaan air tanah yang terbatas, dikelilingi daerah gambut, dan kondisi demografi yang homogen.
3. Bukan Sekedar Wacana
Foto: Pindah Ibu Kota Tim Infografis: Nadia Permatasari
|
"Harusnya tidak lagi di atas kertas, sudah ada rapat terbatas, presiden juga sudah ada kunjungan lapangan. Artinya kalau berhenti di wacana seharusnya agak aneh sebetulnya," ujar ekonom INDEF, Eko Listyanto kepada detikFinance, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Menurut Eko, keberhasilan rencana pemindahan ibu kota dapat dilihat dari keseriusan pemerintah. Menurutnya pembahasan di rapat terbatas dan pengecekan lapangan menjadi salah satu bentuk keseriusan pemerintah, sehingga pemindahan ibu kota Indonesia ke luar Pulau Jawa sudah bisa dilakukan.
Sementara itu Bambang memastikan rencana pemindahan ibu kota Indonesia bukan sekedar wacana. Apalagi sudah ada kajian dan Presiden Jokowi mengunjungi daerah yang memiliki potensi sebagai pengganti DKI Jakarta.
"Kenapa harus wacana? Ini bukan wacana, kan tadi saya bilang plan-nya. Kalau sudah ada plan-nya ya bukan wacana dong?," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Halaman 2 dari 4