Jokowi Bilang Investasi Belum Nendang, Ini Kata Menperin

Jokowi Bilang Investasi Belum Nendang, Ini Kata Menperin

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 20 Jun 2019 14:04 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Karawang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel melihat kinerja investasi Indonesia yang belum memuaskan. Jokowi menganggap, kebijakan investasi Indonesia tidak nendang. Padahal hal itu mampu menyelesaikan masalah defisit transaksi berjalan (CAD) dan defisit neraca perdagangan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto merespons pernyataan Jokowi yang disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) kemarin, Rabu 19 Juni 2019. Menurutnya, meskipun kebijakan yang ada belum nendang, investasi sejauh ini terus mengalir ke Indonesia.

"Belum nendang saja investasi masuk terus. Apalagi investasi terbanyak itu tetap sektor industri," kata Airlangga di Karawang, Kamis (20/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, pemerintah bakal memberikan banyak insentif guna mengundang investasi ke Indonesia. Hal itu bakal membuat investasi lebih nendang lagi seperti yang diharapkan Jokowi.


"Kita banyak sekali akan mengeluarkan insentif fiskal, dan harapannya dengan seluruh paket insentif fiskal bisa dikeluarkan maka para investor, terutama akibat perang dagang akan semakin banyak masuk ke Indonesia yang siap menampung mereka," jelasnya.

Dia pun mengatakan, Indonesia telah mendapatkan komitmen dari perusahaan asal Jepang hingga China yang totalnya 6 perusahaan untuk berinvestasi di Karawang, Jawa Barat. Total investasi dari mereka sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

"Nah ini sesuai apa yang diharapkan bapak presiden dalam rapat terbatas kemarin bahwa perlu ada peningkatan iklim investasi, dan hari ini kita lihat di Karawang memang investasi bergerak," tambahnya.

Jokowi sebelumnya menganggap bahwa terobosan mengenai kebijakan investasi, ekspor, dan perpajakan yang telah diterbitkan pemerintah tidak nendang. Hal itu diungkapkan saat membuka rapat terbatas mengenai terobosan investasi, ekspor, dan perpajakan di Kantor Presiden, Jakarta Pusat.

"Karena kebijakan investasi, urusan perizinan, tidak ada tendangannya apa-apa, menurut saya, sampai saat ini," kata Jokowi, Rabu (19/6/2019). (zlf/zlf)

Hide Ads