Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini stagnan di level Rp 14.160.
Pada pra perdagangan, IHSG naik 3,3 poin (0,05%) ke 6.323,812. Sementara indeks LQ45 ikut naik 3,322 poin (0,58%) ke 1.003,823.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG bertambah 9 poin (0,14%) ke 6.329,505. Indeks LQ45 naik 0,8 poin (0,08%) ke 1.004,581.
Hingga sesi I berakhir, IHSG naik 4,4 poin (0,07%) ke 6.324. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,98 poin (0,1%) ke level 1.004,917.
Perdagangan saham ditransaksikan 298.540 kali dengan nilai Rp 4,3 triliun. Sebanyak 176 saham menguat, 194 saham turun dan 131 saham stagnan.
Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 26,548.22 (-0.67%), NASDAQ ditutup 7,884.72 (-1.51%), S&P 500 ditutup 2,917.38 (-0.95%).
Bursa US ditutup melemah tajam setelah Jerome Powel, Chairman The Fed menyatakan bahwa penurunan suku bunga masih akan dikaji ulang dan tidak akan terbawa kondisi politik yang hanya berfokus pada jangka pendek. Sedangkan investor yakin 100% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada periode berikutnya, sehingga komentar Jerome Powel ternyata dibawah ekspetasi para investor.
Selain itu data ekonomi US, index keyakinan konsumen bulan Mei 2019 tercatat pada level 121.5 jauh dibawah prediksi analis pada level 131.1. Ada pun sentimen negatif lainya dimana Presiden Trump menahan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping untuk membahas perjanjian dagang.
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif siang ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 turun 148,22 poin ke 21.045
- Indeks Hang Seng berkurang 1,75 poin ke 28.184
- Indeks Komposit Shanghai melemah 7,18 poin ke 2.974,89
- Indeks Strait Times berkurang 6,9 poin ke 3.297,37
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers antara lain Bayan Resources (BYAN) turun Rp 675 ke Rp 19.200, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 625 ke Rp 44.600, Onix Capital (OCAP) turun Rp 330 ke Rp 1.750.
Baca juga: Rupiah Rontok, Dolar AS Perkasa di Rp 14.159 |