Dia menerangkan, kondisi ekonomi global masih belum pulih, bahkan arahnya cenderung melambat. Apalagi, masih dibayangi dengan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Ekonomi global belum pulih artinya pertumbuhannya perkiraan masih terus arahnya melambat, perdagangan kita lebih baik melihat positifnya saja," ujar Darmin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akhiri (pertumbuhan ekonomi) 5,17% di 2018, yang tadinya di 2015 4,88%. Meningkat sedikit-sedikit tapi tidak stagnan apalagi turun," terang Darmin.
Inflasi juga masih baik. Darmin menyinggung, saat Orde Baru inflasi bisa double digit. Saat ini, inflasi stabil di 3-3,5%.
"Selama orde baru inflasi itu double digit, jarang sekali di bawah 10%, mungkin 5-10 tahun lalu berkisar 6-7-8%, sekarang bisa menahannya 3-3,5%," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Indikator sosial juga mengalami perbaikan. Tingkat kemiskinan konsisten turun dan saat ini berada di bawah 10%.
"Selanjutnya ini yang menarik gini rasio turun. Ini bukan barang mudah. Pertumbuhan baik, inflasi baik, kemiskinan turun, gini rasio turun. Itu tidak banyak negara mencapai itu. Orang bisa mengatakan pertumbuhan ekonomi walaupun tinggi bener, tapi kualitasnya baik," tutur Darmin.
(fdl/fdl)