Menurut Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo G. Kusuma, pihaknya sangat peduli terhadap peningkatan kesehatan di Indonesia termasuk di antaranya terus berinovasi dalam menyediakan solusi perlindungan jiwa, kesehatan hingga penyakit kritis.
"Berbagai solusi tersebut dihadirkan untuk dapat memenuhi kebutuhan proteksi di setiap tahap kehidupan sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi,Jakarta, Kamis (27/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap agar masyarakat bisa lebih waspada dan terlindungi dalam mengantisipasi risiko penyakit kritis baik bagi diri sendiri, maupun keluarga," jelas Handojo.
Sementara itu, sebagai narasumber, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals, dr. Indra Manullang, menyebutkan bahwa pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah pasien penyakit kritis.
"Kini sudah mulai banyak orang usia muda yang terkena penyakit jantung, padahal zaman dulu itu adalah penyakit orang tua. Beberapa contoh gaya hidup yang mempengaruhi timbulnya penyakit kritis di antaranya adalah merokok dan stres berlebihan," jelasnya.
Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular (kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi) yang di dalamnya termasuk penyakit kritis, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013.
Hasil laporan tersebut menyebutkan bahwa salah satu penyakit Stroke yang mengalami kenaikan paling tinggi yaitu dari 7% menjadi 10,9%; dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%. Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%; dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%.
Solusi Perlindungan AXA Mandiri
Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan perlindungan di masa depan, AXA Mandiri meluncurkan solusi perlindungan dan perencanaan keuangan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan setiap tahapan kehidupan masyarakat.
Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera memiliki manfaat perlindungan jiwa, seperti manfaat uang pertanggungan atas risiko meninggal dunia karena sebab apa pun, maslahat tambahan meninggal dunia karena kecelakaan, maslahat tambahan ketidakmampuan karena kecelakaan, dan investasi.
AXA Mandiri siap membantu masyarakat dalam menyiapkan kehidupan yang lebih baik dengan memperkenalkan salah satu solusi perlindungan, yaitu Solusi Perlindungan Penyakit Kritis yang memiliki banyak manfaat.
Selain berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera solusi perlindungan penyakit kritis, AXA Mandiri juga telah meluncurkan beberapa solusi perlindungan lainnya, yaitu Solusi Perlindungan Jiwa dan Solusi Perlindungan Kesehatan.
Solusi perlindungan jiwa memiliki manfaat uang pertanggungan hingga 100 kali uang pertanggungan dasar karena tutup usia dan kecelakaan, fitur loyalty bonus, hingga bebas biaya alokasi premi.
Sementara itu, kata Handojo, solusi perlindungan kesehatan memiliki manfaat kesehatan tahunan mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 2 miliar yang dapat digunakan di beberapa negara di ASEAN, fitur no claim bonus berupa fasilitas upgrade kamar & akomodasi dengan masa perlindungan hingga usia 85 tahun.
"Asuransi Mandiri Perlindungan Sejahtera menjadi pilihan tepat bagi masyarakat yang ingin meningkatkan perlindungan diri dan keluarga, melalui berbagai manfaat yang terdapat pada solusi perlindungan jiwa, kesehatan dan penyakit kritis. Melalui inovasi tersebut, AXA Mandiri mewujudkan komitmen untuk selalu hadir di setiap momen kehidupan masyarakat," terang Handojo.
Handojo menambahkan, dengan hadirnya Solusi Perlindungan AXA Mandiri, akan lebih mendekatkan Perusahaan kepada masyarakat, sehingga diharapkan turut meningkatkan inklusi dan penetrasi asuransi di Indonesia.
"Kami berharap upaya ini menjadi salah satu kesempatan yang baik dalam memperkenalkan manfaat asuransi kepada masyarakat secara luas. Kami akan terus berinovasi dan menciptakan produk, serta layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di setiap tahap kehidupan," tutup Handojo.
(mul/ega)