Menurut Ekonom Pieter Abdullah dalam 5 tahun ke depan pemerintah jangan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga dibarengi dengan menggenjot industri, terutama manufaktur. Jadi ada sinergi antara pembangunan infrastruktur dan industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kita apresiasi Pak Jokowi sudah menanamkan investasi dengan membangun infrastruktur. Tapi itu tidak cukup, sangat-sangat tidak cukup. Infrastruktur yang dibangun itu tidak akan bermanfaat kalau tidak dibuat rencana pemanfaatannya secara holistik dan sinergi. Dan tujuannya itu satu, untuk membangun industri manufaktur. Supaya kita bisa benar-benar melakukan lompatan di pertumbuhan ekonomi. Hanya industri manufaktur yang bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak," jelas Piter kepada detikFinance, Jumat (28/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Juni, Dana Asing Rp 154 T Serbu RI |
Selain itu, Piter menambahkan soal kebijakan pemerintah yakni kebijakan fiskal dan moneter yang masih membebani perekonomian khususnya di sektor swasta.
"Bagaimana merencanakan dari sisi fiskal dan moneter. Agar tidak ada pembebanan yang berlebihan terhadap sektor swasta. Agar sektor swasta bisa ngebut, bisa memacu investasi. Kan yang membebani investasi itu ada dua. Di sisi fiskal itu ada pembebanan pajak yang cukup tinggi, yang kedua dari segi moneter, suku bunga perbankan. Jadi harusnya investasi tidak terbebani oleh dua hal itu, dari pajak yang terlalu menekan, dan kemudian biaya atau suku bunga perbankan yang terlalu tinggi," tandasnya.
(hns/hns)