Jakarta -
Bupati Bandung Barat Aa Umbara meminta pengembang kereta cepat Jakarta-Bandung PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menanam modal di Kabupaten Bandung Barat sehingga berkontribusi kepada masyarakat sekitarnya. Salah satunya melebarkan akses Jalan Cisarua-Cikalongwetan dan Cikalongwetan-Cipeundeuy.
"Kenapa saya selalu, punten (maaf), menolak terus KCIC. Saya cuma minta (pembukaan akses jalan buat pariwisata) sebetulnya, dilebarkan oleh KCIC. Apakah itu pakai APBN, CSR atau dari manapun. (Pelebaran Jalan Cikalongwetan-Cisarua) ini juga jadi salah satu penunjang KCIC," katanya, Kamis (27/6/2019).
Aa mengatakan, KCIC telah membangun di Kabupaten Bandung Barat, tapi, belum memiliki izin. Dia meminta agar KCIC segera berkomitmen dengan pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangunannya sudah banyak dibangun, tapi izinnya belum ada. Bahkan semuanya belum ada izin, kalau tidak ada komitmen harus disetop. Tapi jika minggu-minggu sekarang mau ketemu dan ada komitmen, kita siap mengeluarkan izin," ujarnya.
Apa kata KCIC? Berikut berita selengkapnya dirangkum detikFinance:
Menanggapi masalah ini, Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, untuk masalah izin prosesnya dilakukan secara bersamaan.
"Sebetulnya izin-izin sedang kita proses bersama-sama, memang belum semuanya selesai, ada izin-izin konstruksi, izin pekerjaan. Jadi belum semuanya," katanya kepada detikFinance, Jumat (28/6/2019).
Dia menuturkan, Selasa pekan depan akan rapat bersama tim kabupaten untuk membahas persoalan tersebut.
"Masih kita bahas, nanti kita akan rapatkan Selasa depan, rapat dengan tim dari kabupaten," ujarnya.
Aa sendiri berniat menyetop jika tak kunjung ada komitmen. Chandra kembali mengatakan akan bicara dengan tim kabupaten.
"Kita akan detilkan, setelah bicara secara umum, harus tim teknis yg bicara. Nanti rapatnya akan kita rapatkan hari Selasa dengan tim bupati. Kita masih proses," ujarnya.
Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, secara keseluruhan proyek ini mencapai 22%. Saat ini, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung belum mendapat izin di Bandung Barat.
"Progres masih 22%," katanya.
Dia mengatakan, titik pembangunan kereta cepat ini relatif tersebar, tidak terpusat pada titik tertentu.
"Sepanjang tol seberang tol, LRT kan sudah ada. Sepanjang tol kelihatan itu. Sudah nyebar, kalau nggak nyebar, nggak selesai," ujarnya.
Dia bilang, proyek ini masih jalan sesuai target. Kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan rampung di 2021.
"Masih (on track), masih kita pegang 2021," tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Simak Video "Video: Apa yang Harus Dikuasai Masinis untuk Kemudikan Kereta Cepat?"
[Gambas:Video 20detik]