Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance didominasi pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pertemuan dua pemimpin negara adidaya itu dinanti masyarakat dunia karena menjadi momen penentu meredanya tensi perang dagang.
Pretemuan Trump dan Xi Jinping berlangsung di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019). Mengutip Xinhua, Sabtu (29/6/2019) disebutkan kedua pemimpin negara tersebut telah merundingkan kondisi perdagangan kedua negara. AS dan China akan kembali melakukan negosiasi perdagangan antar negara.
Dalam kesepakatan juga disebutkan AS tidak akan mengenakan tarif baru untuk barang ekspor China, kemudian tim negosiasi kedua negara saat ini akan membahas isu-isu yang spesifik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mau tahu informasi selengkapnya? Baca berita terpopuler detikFinance sepanjang Sabtu (29/6/2019) berikut ini:
Deal! Trump Sepakat Tak Tambah Tarif Dagang Baru untuk ChinaKetegangan perdagangan yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China sedikit mereda. Hal ini karena Presiden As Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G-20 bertemu dan telah mencapai kesepakatan baru.
Mengutip Xinhua, Sabtu (29/6/2019) disebutkan kedua pemimpin negara tersebut telah merundingkan kondisi perdagangan kedua negara. AS dan China akan kembali melakukan negosiasi perdagangan antar negara.
Dalam kesepakatan juga disebutkan AS tidak akan mengenakan tarif baru untuk barang ekspor China. Kemudian tim negosiasi kedua negara saat ini akan membahas isu-isu yang spesifik.
Perselisihan kedua negara dengan ekonomi jumbo itu telah merugikan perusahaan di kedua negara bahkan mencapai miliaran dolar, mengganggu jalur produksi dan pasokan global, serta mengacaukan pasar global.
Trump mengatakan ia akan duduk bersama dengan Xi hari ini. Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama mereka setelah tujuh bulan tak bertemu. Pertemuan akan dilakukan siang hari di Osaka. Salah satu yang dibahas juga mengenai sengketa Huawei Technologies Co.
Trump mengatakan keduanya juga telah bertemu pada Jumat malam (28/6/2019) saat makan malam para pemimpin Kelompok G-20.
"Banyak yang dicapai sebenarnya tadi malam. Hubungannya sangat baik dengan China. Mengenai apakah kita dapat membuat kesepakatan atau tidak, waktu akan memberi tahu. Tetapi hubungan itu sendiri benar-benar hebat," kata Trump dilansir dari Reuters, Sabtu (29/6/2019).
Trump Sebut AS-China Mau 'Rujuk', Perang Dagang Usai?
Amerika Serikat (AS) dan Cina sepakat untuk membicarakan masalah ketegangan dagang yang terjadi beberapa waktu terakhir. AS akhirnya sepakat untuk tidak memberlakukan tarif baru untuk ekspor Cina.
Mengutip Reuters, Sabtu (29/6/2019) Presiden AS Donald Trump mengatakan negosiasi tersebut berjalan lancar dan akan kembali ke jalur semula. Apakah ini tandanya perang dagang akan usai?
"Kami segera kembali ke jalur semula," kata Trump.
Pertemuan yang digelar di sela-sela konferensi G-20 ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dagang antara AS dan Cina yang beberapa waktu ini turut mempengaruhi perekonomian kedua negara.
Ketegangan dagang tersebut merugikan kedua negara miliaran dolar AS dan mengganggu produksi, pasokan hingga kondisi pasar yang kacau.
Kantor berita Xinhua mengungkapkan AS memang tidak akan memberlakukan tarif baru pada ekspor Cina.
Trump menjelaskan pertemuan dengan Presiden Cina ini berjalan lancar dan baik. Trump menyebutkan tidak memiliki permusuhan terhadap China dan berharap hubungan yang lebih baik antara kedua negara.
"Pertemuan kami dengan Presiden Xi berjalan lancar dan baik. Kami membahas banyak hal dan kami akan segera kembali seperti semula dan melihat apa yang terjadi ke depan," kata Trump.
Nego Perang Dagang, Xi Jinping Nostalgia Hubungan Mesra China-AS
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hari ini bertemu di sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang.
Dalam pertemuannya, kedua pimpinan negara membahas hubungan diplomasi Cina dan AS. Saat awal pertemuan, Xi menceritakan saat awal hubungan AS dan Cina di Nagoya, Jepang pada 1971 lalu.
Xi menjelaskan 'kemesraan' itu disebut dengan nama diplomasi ping-pong. Saat itu memang para atlet ping-pong AS dan Cina saling berinteraksi di Kejuaraan Tenis Meja Dunia ke 31.
"Delapan tahun kemudian, Cina dan AS menjalin hubungan diplomatik yaitu 1979," kata Xi dikutip dari Xinhua, Sabtu (29/6/2019)
Dia menambahkan, dalam 40 tahun terakhir hubungan AS dan Cina memang menghadapi perubahan besar. Namun menurut Xi, hubungan tersebut dapat memberikan manfaat untuk kedua negara.
"Kerja sama dan dialog lebih baik dari pada adanya gesekan," ujar Xi.
Tensi Perang Dagang AS vs China Mereda, Apa Dampaknya ke RI?
Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk tidak memberlakukan tarif dagang baru untuk China. Kemudian AS dan China kini sedang melakukan pembahasan terkait masalah ketegangan dagang yang sudah terjadi beberapa waktu lalu.
Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan adanya kesepakatan antara AS dan China merupakan sinyal positif dari pertemuan G-20. Menurut dia dengan adanya renegosiasi terkait kebijakan tarif ini membuat kemungkinan perang dagang bisa sedikit mereda.
"Meskipun efeknya temporer, karena Trump bisa jadi berbalik arah dan menyerang China lagi, jika isi kesepakatan berikutnya tidak sesuai harapan AS," kata Bhima saat dihubungi detikFinance, Sabtu (29/6/2019)
Dia mengungkapkan, dengan renegosiasi itu tidak ada kenaikan tarif bea masuk yang baru untuk beberapa bulan ke depan. Menurut Bhima ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk eksportir Indonesia.
"Peluang untuk eksportir Indonesia yang meyakinkan calon pembeli di tujuan ekspor AS dan Cina untuk menjalankan kontrak pembelian secara jangka panjang. Kemarin kan sempat tertunda karena pengusaha di negara mitra dagang Indonesia wait and see menunggu hasil pertemuan Trump dengan Xi Jinping, sekarang saatnya genjot ekspor lagi," ujar Bhima.
Soal Perang Dagang, Ini Pesan Jokowi ke Presiden China
Menjelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya agar dalam pertemuan kepala negara dua negara adidaya tersebut dapat menghasilkan kesepakatan yang adil dan saling menguntungkan.
Harapan tersebut juga diutarakan langsung oleh Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi di sela acara KTT G20 pada Jumat, 28 Juni 2019.
"Besok (Sabtu, 29/6) rencananya akan ada pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi. Presiden Jokowi berharap mudah-mudahan akan ada terobosan yang signifikan," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel New Otani, Osaka, Jepang, selepas mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut, dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Sabtu (29/6/2019).
Halaman Selanjutnya
Halaman
Simak Video "Video: Warga China Yakin AS Tak Akan Menang Perang Dagang Lewat Kebijakan Tarif"
[Gambas:Video 20detik]