Rahasia di Balik Eksisnya Bisnis Musik Jadul

Liputan Khusus Piringan Hitam Masih Eksis

Rahasia di Balik Eksisnya Bisnis Musik Jadul

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 30 Jun 2019 14:31 WIB
Foto: Geliat Bisnis Pernak-pernik Musik Jadul (Trio Hamdani/detikFinance)
Jakarta - Bisnis musik jadul yang biasa diputar di piringan hitam maupun pita kaset merupakan fenomena yang bisa dibilang menarik. Bisnis barang bekas ini bisa bertahan di tengah perkembangan zaman. Bahkan harganya malah makin mahal.

Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Joshua Simanjuntak mengatakan, yang membuat bisnis ini tetap eksis adalah adanya kecenderungan orang untuk kembali ke hal-hal yang bersifat manual atau 'kuno'.

Dia mencontohkan, misalnya saat ini banyak kalangan yang berpakaian ala-ala tempo dulu. Demikian pula fotografi, di saat sekarang sudah serba digital tapi masih ada yang gemar dengan kamera polaroid. Musik pun tak terlepas dari hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi memang dalam sejarahnya teknologi itu dia advance kemudian dia kembali lagi tuh ke manual, tapi hanya very specific market," katanya kepada detikFinance, Jakarta, ditulis Minggu (30/6/2019).


Memang, di era saat ini mendengar musik bisa streaming atau download dan didengarkan di smartphone. Tapi tak bisa disangkal ada yang rela mengeluarkan uang lebih untuk mendengarkan musik dari piringan hitam maupun kaset pita.

"Pasarnya ada and they willing to pay more," jelasnya.

Konsumen semacam ini akan mendapatkan kepuasan lebih dengan mendengarkan musik jadul lewat piringan hitam atau pita kaset. Prosesnya yang mereka nikmati karena bersifat manual itu.

"Some people is actually going back the manual. Jadi ada romantisme di dalam hal tersebut, romantisme dari proses-proses ya, ritual-ritual yang harus di lakukan dan lain sebagainya," ujarnya.


Selama masih ada orang-orang semacam itu, berapapun mahalnya barang usang tersebut, bisnis yang satu ini tidak akan mati.

"Bayangin saja kayaknya harga kaset dan piringan hitam sudah nggak murah lagi, justru malah jadi collectible (layak dikoleksi). Jadi ini ada pasarnya," tambah dia.


(dna/dna)

Hide Ads