Progres konstruksinya hingga 30 Juni 2019 mencapai 63,84% terdiri dari 3 fase pembangunan. Progres Fase 1 sepanjang 6,38 km sudah 100%, Fase 2 sepanjang 10,7 km mencapai 69,14%, Fase 3 sepanjang 10,57 km mencapai 32,1%. Adapun yang dikerjakan menggunakan APBN sepanjang 0,88 km sudah 100%.
Ketiga fase pembangunan tersebut terdiri dari 6 seksi tol. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Tol Cisumdawu Seksi 3 akan selesai lebih dulu di 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seksi 6 juga diharapkan bisa selesai di tahun ini. Sebagian besar tanahnya adalah milik Perhutani. Basuki sudah menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Tanah milik PT Perhutani diperkirakan sekitar 100 km untuk dibangun tol sepanjang 6 km.
Kata Basuki, Menteri LHK dan dia sudah menyetujuinya sehingga pembangunan bisa dilakukan. Pihaknya juga sudah bersurat juga kepada PT Perhutani dan Menteri BUMN untuk memanfaatkan tanah tersebut.
"Tadi Bu Menteri Kehutanan sudah oke, tinggal kita formalitasnya tapi sudah bisa mulai kerja. Jadi Seksi 6 bisa selesai 2019 ini," paparnya.
Sementara itu untuk Seksi 4 dan 5 pembebasan tanahnya masih 0. Pihaknya sudah memerintahkan agar itu dipercepat. Pihaknya juga meminta pembangunan Seksi 1 dan 2 yang dikerjakan oleh konsorsium melalui pendanaan dari China untuk dipercepat.
Nantinya akan ada tambahan tol sepanjang 4 km di luar Cisumdawu yang akan dikoneksikan ke Bandara Kertajati. Itu juga ditargetkan rampung 2020.
"4 km itu tadi saya sudah telpon Pak Gubernur (Ridwan Kamil), anggarannya tanah untuk Provinsi Jabar pembebasannya sudah ada di 2019, jadi tidak perlu diambil alih oleh APBN ya. Saya minta 2019 ini bebas 4 km. 2020 pasti bisa (selesai)," tambahnya.
(fdl/fdl)