"Growth rata-rata per tahun 5-6%. Itu pertumbuhan konsep merek baru. Ini membicarakan waralabanya," kata Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Andrew Nugroho di International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Andrew mengungkapkan, sektor terbesar dalam bisnis waralaba di Indonesia masih dikuasai bisnis makanan dan minuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Karyanto Suprih mengatakan, bisnis waralaba ini juga menjadi faktor yang menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Yang jelas kalau ada pertumbuhan makin orang minat untuk franchise kan berarti bergerak ekonomi itu. Itu kan di belanja dalam negeri sudah tinggi. Itu lah salah satu faktornya. Tapi pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh belanja pemerintah, investasi, ekspor dan impor. Jadi jangan cuma ekspor dan impor, ada juga faktor lain yang mendukung pertumbuhan ekonomi," terang Karyanto.
Karyanto juga mengatakan bahwa dengan bisnis waralaba ini bisa membantu mengatasi pengangguran.
"Ya paling tidak untuk domestic trade-nya kan berkembang. Kalau masyarakat semua punya pekerjaan, kan paling tidak bisa mengatasi pengangguran," tambahnya.
(ara/ara)