Lahan seluas 2,7 hektare yang diserahkan Kodam Siliwangi berada di Brigif Kujang Cimahi samping jalur tol. Sementara 210 hektare lahan yang diberikan PT KCIC sebagai gantinya berada di kawasan Garut Selatan.
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan penukaran ini berdasarkan penghitungan appraisal yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Berdasarkan hasil penghitungan, lahan 2,7 hektare milik Kodam dinilai Rp 135 miliar sedangkan lahan 210 hektare di Garut Selatan dihargai Rp 144 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri menuturkan pihaknya sudah melakukan pengecekan ke lokasi yang diberikan oleh KCIC. Ia menilai lokasinya strategis.
Baca juga: Bandara Kulon Progo akan Terkoneksi KRL |
"Wilayahnya itu kebun. Sudah kita cek, aksesnya ada, jalan lintas nasional itu. Jadi nggak terlalu jauh aksesnya," tuturnya.
Ditanya buat apa lahan ratusan hektare itu, Tri menyatakan untuk rencana jangka pendek lahan itu akan digunakan sebagai lokasi latihan.
Sementara rencana jangka panjang, lahan tersebut bisa digunakan untuk pembuatan satuan baru Kodam Siliwangi.
"Ke depannya lagi, mungkin renstra (rencana strategis) kita bisa membuat satuan baru. Membangun satuan baru sangat tepat, karena sekarang satuan baru semua ada di utara. Tapi itu masih lama," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwi Putra mengatakan pihaknya mendapatkan lahan di lokasi pembangunan kereta cepat seluas 2,7 hektare. Posisinya berada di samping jalan tol. Sementara KCIC menyerahkan lahan seluas 210 hektare ditambah fasilitas kolam renang.
"Kemudian kami menyerahkan tanah 210 hektare sekaligus fasilitas kolam renang di Yon Arhanud Cirebon dan Zipur Pangalengan," kata Chandra.
Tonton Video Kang Emil akan Integrasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT:
(dir/fdl)