Basuki bilang pengerjaan proyek lamban lantaran kendala pengadaan lahan yang tak kunjung selesai.
"Kita kan dengan China kadang-kadang kan juga harus keras ya, pengawasannya harus keras, mereka kan bisnis juga," katanya di sela meninjau pembangunan Tol Cisumdawu, Jawa Barat, Selasa (2/7) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, jalan bebas hambatan dengan panjang sekitar 60,47 km tersebut ditargetkan rampung pada 2014. Pembangunan tol tersebut ditargetkan rampung bersamaan dengan pengerjaan Bandara Kertajati yang juga tengah dibangun.
Tol Cisumdawu menjadi bagian tak terpisahkan dari Bandara Kertajati. Tol ini menjadi jalan akses yang bisa mempercepat warga Bandung dan sekitarnya menuju Bandara yang berlokasi di Majalengka tersebut.
Keberadaan tol Cisumdawu akan memangkas jarak tempuh dari Bandung ke Sumedang menjadi 15 menit saja dari yang tadinya sekitar dua jam. Pendanaan dari China pun diandalkan demi mempercepat penyelesaian proyek ini.
Namun proses pencairan pinjaman dari China yang lamban membuat progres proyek tol ini tak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Bahkan tol yang awalnya dibangun oleh BUMD Provinsi Jawa Barat ini kemudian berganti investor.
Pengerjaan proyek tol Cisumdawu pun berganti pemerintahan ke Presiden Jokowi. Jokowi meninjau proyek ini pertama kali sebagai Presiden pada Maret 2016 silam.
Proyek ini kemudian masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) yang diatur lewat Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 yang kemudian direvisi menjadi Perpres Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Predikat tol Cisumdawu sebagai proyek strategis diharapkan mampu mempercepat penyelesaian pekerjaan jalan tol tersebut.
Baca juga: Bandara Kertajati Baru Tersambung Tol 2020 |
Namun fakta berkata lain. Penyelesaian pekerjaan proyek tol Cisumdawu hingga kini tak kunjung usai. Padahal proyek tersebut sangat dibutuhkan demi menunjang operasional Bandara Kertajati yang sudah diresmikan sejak medio 2018 lalu.
Bahkan kini warga Bandung dan sekitarnya harus bersabar lebih panjang lantaran jalan tol tersebut diproyeksi baru rampung pada akhir 2020 mendatang. Waktu tempuh dari yang semula hitungan menit menuju bandara Husein Sastra Negara pun kini harus berganti hitungan jam demi menuju ke Kertajati.
Sejauh ini pemerintah memfasilitasi penumpang Bandara Kertajati dengan layanan bus DAMRI yang memberikan pelayanan gratis dari dan ke kertajati selama masa transisi dari 1 Juli 2019 hingga akhir Juli 2019.
"Sementara ini kami menyiapkan 20 bus gratis selama satu bulan ini dari Cirebon, Bandung, Karawang, Indramayu dan kota lainnya. Saya juga sudah lapor ke Pak Menteri (Perhubungan) bus-bus damri dan feeder lainnya sudah dilaksanakan semuanya sehingga kita harap minat masyarakat dari bandung ke Kertajati terbantu," kata Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi saat ditemui di kantornya.
Adapun progres pengerjaan proyek tol Cisumdawu yang dikerjakan oleh pemerintah (seksi I dan II) hingga saat ini tercatat baru mencapai angka 50,62%. Pembebasan lahan seksi 1 Cileunyi-Rancakalong (10,57 Km) mencapai 68,53% dan konstruksi 32,1%. Seksi 2 (17,05 Km) fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017 dan Fase II Ciherang-Sumedang pembebasan lahannya 92,2% dan konstruksi 69,14%.
Sementara seksi 3 hingga 6 yang dikerjakan oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sepanjang 32,65 km masih belum banyak kemajuan. Bahkan lahan untuk seksi 4 dan 5 saat ini belum ada yang dibebaskan. Belum lagi untuk pengerjaan tambahan 4 km di luar Cisumdawu yang akan dikoneksikan ke Bandara Kertajati.
(eds/fdl)