Sebagai tindak lanjut dari keberhasilan HPS Jejangkit tersebut, mulai tahun 2019 Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan Program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) yang akan memanfaatkan 500 ribu lahan rawa pasang surut di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Fokus kegiatan yang dilaksanakan pada Program SERASI ini meliputi perbaikan infrastruktur jaringan tata air, tanggul, jalan usaha tani, pintu air, pompanisasi, alsintan, dan saprodi serta escavator. Selain tanaman padi, pada program SERASI ini akan dikembangkan komoditas lainnya seperti ikan, ternak bebek, tanaman hortikultura sayuran dan jeruk, sehingga terdapat diversifikasi pendapatan petani. Dengan Program SERASI diharapkan mampu menjadikan lahan rawa pasang surut sebagai lumbung pangan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Antoni Alam menyampaikan bahwa Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi yang menjadi sentra produksi padi nasional dengan produksi total sekitar 5,3 juta ton dengan surplus sekitar 2,9 juta ton.
"Luas lahan sawah di Provinsi Sumsel 790.395 ha, dimana 71% merupakan sawah di lahan rawa. Mulai tahun 2019 ini kami sudan melaksanakan Program SERASI untuk 200 ribu ha, dimana 67 ribu ha berada di Kabupaten Muba," tutur Antoni melalui keterangannya, Sabtu (6/7/2019).
Antoni juga berharap bantuan yang akan diberikan Kementerian Pertanian dapat berkorelasi positif meningkatkan produksi padi dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, kata Antoni, diperlukan peran penyuluh pertanian yang lebih intensif di lapangan dalam mengawal pelaksanaan program ini.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, Sarwo Edhi sangat berharap dari Kunker Komisi IV DPR RI mendapatkan masukan terhadap pelaksanaan Program SERASI dan merekomendasikan keberlanjutan program ini ke depan.
"Potensi lahan rawa di Indonesia begitu luas yaitu sekitar 33 juta hektare, dimana 19 juta hektare dapat dijadikan lahan yang produktif. Yang akan kita tingkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari IP 1 ke 2 atau IP 2 ke 3 dan provitas hingga 8 ton/hektare," ujar Edhi.
Edhi juga menyampaikan bahwa program SERASI akan dilaksanakan di 500 ribu hektare lahan rawa di Sumsel 200 ribu hektare, Kalsel 180 ribu hektare, dan 120 ribu hektare akan ditentukan kemudian lokasinya.
Michael Watimena yang mewakili Ketua Komisi IV DPR RI berharap bahwa Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu prioritas lumbung beras nasional dapat meningkatkan produksi dan provitas tanamannya melalui program SERASI. Kunker ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program SERASI dan menggali permasalahan yang ditemui langsung di lapangan.
"Kami disini sudah melihat langsung, dan mengapresiasi program SERASI yang telah mulai dilaksanakan Kementan dalam rangka memanfaatkan lahan rawa yang tidak produktif, menjadi produktif, ujar Watimena.
"Kami optimis dengan kegiatan baru SERASI ini, dari mulai pengelolaan air dengan dibangunnya tanggul-tanggul air kita bisa tanam padi tidak hanya satu kali lagi, bisa dua sampe tiga kali. Dulu ya cuma sekali setahun, selebihnya kalau nggak terendam ya kekeringan," tutur Tukijo dan Dwi Suprapto petani Desa Telang Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Muba.
Tukijo dan Dwi juga mengaku senang dan berterima kasih telah diikutkan dalam program SERASI dan juga mengharapkan adanya tambahan bantuan alsintan traktor roda 4 dan combine harvester besar.
(idr/ara)