Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengaku siap untuk mengambil saham tersebut. Namun, hal tersebut tergantung keputusan pemerintah.
Saat ditanya nilai, Budi menepis nilainya sebesar US$ 1,5 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dia menambahkan, soal divestasi ini merupakan wewenang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kalau kita melihat ini kan masih divestasi, emang haknya Kementerian ESDM jadi kita ikut ESDM," sambungnya.
Soal pendanaan, menurut Budi bisa dicari. Dia mengatakan, ada sejumlah opsi untuk mengambil saham tersebut.
"Tergantung kalau uangnya cukup ya langsung. Kalau nggak cukup ya pinjam . Ekuitas ada Rp 100 triliun, cash-nya masih Rp 20 triliun," ujarnya.
Baca juga: Waduh, Anggota DPR Minta Inalum Ganti Nama |
(hns/hns)