Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengaku, kebijakan ini merupakan masukan pengusaha termasuk Kadin Indonesia.
"Memang sudah kami dorong sejak 2016 untuk vokasi dan research development. Kalau kita melihatnya lebih pembangunan SDM kita. Karena masukan perusahaan, dari asosiasi di bawah Kadin kalau bisa mendapatkan super deduction program vokasi ini akan banyak sekali perusahaan mengucurkan dananya untuk berpartisipasi aktif dalam program vokasi ini," paparnya kepada detikFinance, Selasa (9/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosan menjelaskan, dalam pengembangan SDM peran dunia usaha sangat penting. Dengan terlibatnya pengusaha, maka akan didapatkan SDM yang memenuhi kebutuhan dunia kerja.
Dia menambahkan, kebijakan pemerintah ini merupakan terobosan bagi dunia usaha.
"Tadi Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) sudah menyampaikan langsung di Istana Bogor, dunia usaha, Kadin bertemu dengan Bapak Presiden tinggal dibikin PMK saja. Terobosan yang kita apresiasi dunia usaha," tambahnya.
Dia meyakini, dengan adanya kebijakan ini maka investasi akan deras masuk ke Indonesia. Terutama, lanjutnya, dalam pengembangan SDM.
"Sangat menarik (investasi), kita sudah melakukan assessment sangat menarik. Ini akan berjalan, terutama vokasi akan berjalan secara masif dan banyak perusahaan terlibat langsung vokasi," tutupnya.
(zlf/zlf)