"Transaksi potensial yang kami catat baru US$ 70,03 juta," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda, di SkyCity Convention Center, Auckland, Selandia Baru, Minggu (14/7/2019).
Peserta business matching terdiri dari 32 perusahaan Indonesia serta perusahaan dari negara-negara Pasifik yang mencari mitra dagang dari Indonesia. Perusahaan tersebut di antaranya bergerak di sektor kopi, fesyen dan tekstil, jasa tenaga kerja terampil, furnitur, produk kecantikan, makanan dan minuman, agrikultur, niaga elektronik, dan pariwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya kegiatan meningkatkan kehadiran dan peran Indonesia sebagai bagian dari wilayah Pasifik, mendorong pasar Pasifik yang terintegrasi, serta memperkenalkan potensi negara-negara di kawasan Pasifik," ujarnya.
Diwawancara terpisah, Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan hasil transaksi yang terjadi antar negara akan segera ditindaklanjuti. Ia mengapresiasi perwakilan negara Pasifik yang ikut serta dalam Pacific Exposition 2019.
"Hasil-hasil transaksi yang terjadi antar negara-negara peserta tentu akan segera ditindaklanjuti oleh negara-negara tersebut," kata Tantowi.
"Secara keseluruhan saya puas. Harapan kami ke depan negara-negara peserta lebih all out lagi dalam memamerkan potensi ekonomi, peluang investasi, dan destinasi pariwisatanya," imbuh dia.
Pacific Exposition 2019 digelar pada 11-14 Juli di Auckland, Selandia Baru. Gelaran ini diinisiasi Indonesia dengan dukungan pemerintah Australia dan Selandia Baru.
Ada 19 negara Pasifik yang ikut serta dalam Pacific Exposition 2019. Selain itu, juga ada perusahaan BUMN Indoensia dan negara Pasifik lain yang ikut dalam pameran. Selain bertujuan untuk menguatkan kolaborasi di bidang pariwisata, Pacific Expo juga bertujuan untuk mengembangkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
(tsa/zlf)