Kepala BPS Suhariyanto mengatakan hampir semua komoditas impor mengalami penurunan. Impor migas tercatat yang paling dalam di antaranya.
"Kita mengalami penurunan yang cukup dalam pada impor migas. Ada penurunan yang cukup dalam sebesar 20,55%. Tapi nilai impor secara year on year (yoy) masih alami peningkatan 2,8%," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (15/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"HP tanpa baterai alami penurunan yang signifikan. Biasanya impor dari Hong Kong dan Tiongkok," jelasnya.
Berdasarkan negaranya, impor dari China tercatat turun paling dalam. Impor dari China tercatat turun US$ 1,04 miliar. Kemudian disusul Malaysia yang turun US$ 190 juta, dan Brasil yang turun US$ 177 juta.
Sementara impor dari Jepang, Australia dan Singapura tercatat meningkat sepanjang Juni 2019. Impor dari Jepang meningkat US$ 82,8 juta, dari Australia meningkat US$ 67,9 juta, dan dari Singapura bertambah US$ 36,5 juta lebih banyak dari bulan sebelumnya.
Adapun pada Juni, impor paling utama dari China di antaranya handphone tanpa baterai dan notebook komputer. Sedangkan dari Jepang yang impornya meningkat, komoditas yang diimpor seperti berbagai suku cadang truk Mitsubishi.
(eds/ang)