Cari Lokasi Baru, Perakit iPad Bidik Investasi di Indonesia

Cari Lokasi Baru, Perakit iPad Bidik Investasi di Indonesia

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 17 Jul 2019 16:30 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto/Foto: Airlangga Hartarto (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Perusahaan elektronik asal Taiwan, Compal berniat investasi di Indonesia. Perusahaan ini ialah perakit produk elektronik canggih seperti iPad dan Apple Watch.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di DPR Jakarta, Rabu (17/7/2019).

"Kemudian Compal salah satu produsen iPad dan iPhone watch akan masuk ke Indonesia," kata Airlangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Airlangga menjelaskan, beberapa investor akan masuk ke Indonesia. Meski demikian investor mempersyaratkan keberpihakan pemerintah pada investor.

"Jadi beberapa akan masuk ke Indonesia, mereka mempersyaratkan tentunya salah satunya adalah keberpihakan pemerintah, tidak dalam bentuk bea masuk tapi recognition aja. IMEI ini recognition," jelasnya.


"Terkait IMEI nanti kerjasama Kominfo, Kementerian Perindustrian menjadi pusat database ini, namanya industri berbasis telekomunikasi bea masuk 0 tidak ada perlindungan apapun. IMEI ini mendorong industri dalam negeri ini tumbuh. Karena dibanding sektor lain elektronik ini devisanya negatif dan ingin membalik industri impor menjadi industri berbasis dalam negeri," jelasnya.

Lokasi baru

Airlangga menjelaskan Compal sedang mencari lokasi baru untuk produksi. Salah satu yang dibidik adalah Indonesia.

"Ini dalam penjajakan dia sedang melihat lokasi baru di ASEAN dan mereka minat investasi di Indonesia," kata Airlangga

Meski begitu, dia menjelaskan, perusahaan ini memproduksi beragam produk. Perusahaan punya pasar yang besar untuk produk elektronik.


"Dia produsen iPad, Apple Watch dan banyak produk lain. Jadi dia market share dunia mendekati 25% dan dia produsen hampir semua mini notebook," ujarnya.

Soal nilai investasi, Airlangga juga belum memaparkan. Dia hanya mengatakan Compal akan masuk Indonesia.

"Mereka lagi mengkaji tapi sudah hampir final, mereka menjajaki lokasi dan akan masuk Indonesia," tuturnya.

Airlangga menambahkan Pemerintah saat ini sedang menyiapkan aturan terkait dengan International Mobile Equipment Identity (IMEI). Aturan ini merupakan bentuk perlindungan pemerintah untuk industri.

Sementara itu perlindungan industri elektronik berbasis telekomunikasi masih minim karena bea masuknya masih 0%. "Terkait IMEI nanti kerjasama Kominfo, Kementerian Perindustrian menjadi pusat database ini, namanya industri berbasis telekomunikasi bea masuk 0 tidak ada perlindungan apapun. IMEI ini mendorong industri dalam negeri ini tumbuh. Karena dibanding sektor lain elektronik ini devisanya negatif dan ingin membalik industri impor menjadi industri berbasis dalam negeri," jelasnya (hns/hns)

Hide Ads