Bagaimana perjalanan karir Bernard Arnault? Dalam catatan detikFinance, Kamis (18/7/2019), Arnault lahir di Roubaix, Prancis pada 5 Maret 1949. Ia mengikuti sekolah Maxence Van Der Meersch di Roubaix, dan setelah lulus ia masuk Ecole Polytechnique dan mendapat gelar sarjana teknik pada tahun 1971.
Setelah lulus, Arnault mulai bergabung dengan bisnis ayahnya. Segera setelah itu, ia membawa beberapa perubahan luar biasa pada perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1979, dia sudah mulai memimpin perusahaan. Sampai pada tahun 1984 industri pakaian mewah menarik perhatiannya. Saat itu, ia telah membeli Financier Agache yang memang menjual barang mewah.
Tak lama berselang, dia membeli Boussac, sebuah industri tekstil yang tidak berjalan dengan baik, yang dimiliki Christian Dior. Jtu adalah titik awal lahirnya Louis Vuitton.
Pada tahun 1987, dia berinvestasi pada perusahaan LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy) melalui Henri Racamier. Kemudian, pada Januari 1989, ia memiliki nilai 43,5% dari aset LVMH yang membuatnya terpilih sebagai CEO dari LVMH.
Arnault pun terus bereksperimen dalam memasarkan produk-produknya. Misalnya, dia berani membuka toko pertamanya di China ketika sebagian besar penduduknya bahkan tidak mau membeli mobil. Louis Vuitton sendiri mulanya adalah produk yang ditujukan untuk traveling.
"Kami menciptakan koper untuk traveler, kemudian perlahan berubah ke arah lifestyle. Tetapi, yang membuat LV terkenal adalah kualitasnya. Kami tidak pernah melakukan marketing, hanya menciptakan produk yang sangat berkualitas di desain dan pembuatannya," ungkap Bernard Arnault.
Segera setelah itu, Louis Vuitton menyebar ke seluruh dunia dan hari ini adalah salah satu merek mewah paling digemari di dunia. (zlf/zlf)