Dengan meroketnya harga cabai rawit ini dikeluhkan para pedagang makanan, seperti pedagang bakso, dan warung nasi. Menurut pedagang pasar baru Porong bahwa kenaikan harga cabai itu sudah cukup lama hampir tiga minggu yang lalu.
Menurut Sariwati (56) salah satu pedagang pracangan pasar baru Porong, bahwa kenaikan harga cabai rawit itu sudah lama, hampir tiga minggu yang lalu. Diduga kenaikan ini dikarenakan musim belum panen. Harga cabai rawit kualitas bagus Rp 70 ribu Kg per kilogram, yang sedang Rp 60 ribu per kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan oleh Nurfarida (35) pedagan pasar Larangan mengaku, setelah harga cabai rawit mengalami kenaikan berdampak kurangnya pembeli. Yang bisanya membeli cabai 1 Kg karena harganya naik dikurangi hanya 3/4 Kg.
"Para pedagan makan yang biasanya membeli 1 Kg, harga cabai naik sekarang hanya membeli 3/4 Kg. Kami sendiri juga begitu tidak berani nyetok cabai rawit," kata Nurfarida.
![]() |
Sementara itu M Solikin (37) dan Matsupai (41) pedagan bakso di Terminal Porong mengatakan, setiap hari membeli cabai rawit hampir 2 Kg. Karena harga cabai mahal untuk membeli cabai dikurangi hanya 1 Kg per hari.
"Karena harga cabai mahal, terpaksa untuk sambal bakso kami kurangi. Kami berharap pemerintah hendaknya memperhatikan kenaikan harga cabai, yang tidak memihak ke pedagan kecil seperti kami-kami ini," kata Solikin.
Baca juga: Cabai Merah Bayangi Inflasi Juli |
Sementara itu di tempat yang lain Suwandi Direktur Jenderal Hortikultura Kementan dalam Pertemuan Koordinasi Pemasaran Produk Hortikultura yang dihelat di Kawasan Perdagangan Suncity Biz Sidoarjo pada Senin (15/7/2019) yang lalu mengklaim bahwa harga cabai dalam waktu dekat akan segera turun.
"Dalam waktu dekat sekitar 15 hingga 20 hari ke depan harga cabai akan turun. Karena daerah Probolinggo, Pasuruan dan Malang akan panen cabai. Otomatis kalau sedang panen insyaalllah harganya akan turun," tandas Suwandi. (dna/dna)