Hal itu dia sampaikan dalam acara CNBC Indonesia Conference membahas Water Security And Sustainability, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan.
"Dahulu kita hanya fokus di ketinggian air Katulampa. Begitu volume di sana tinggi maka Jakarta siap siaga," kata Anies, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu air langsung mengalir ke sungai. Otomatis volume air di sungai meningkat ketika terjadi hujan. Kondisi tersebut pun terjadi di Depok sehingga pintu air di sana menjadi ukuran baru bagi Jakarta untuk mengantisipasi banjir.
"Jadi dahulu kita mengukur hanya di ujung untuk antisipasi, sekarang antara Bogor dan Jakarta pun harus kita antisipasi. Jadi Depok, pintu air Depok itu sekarang jadi ukuran baru, menggambarkan bahwa volume air ke Jakarta makin hari jumlahnya makin meningkat," jelasnya.
Tak sampai di situ, Anies mengatakan tantangan lainnya adalah Jakarta memiliki banyak sungai. Ada 13 sungai yang mengaliri air di Jakarta. Untuk itu permasalahan air di Jakarta ini perlu melibatkan banyak pihak.
"Di antara semua kota di Pulau Jawa, Jakarta satu-satunya kota dengan jumlah sungai paling banyak, 13 sungai dan itu sebabnya mengapa kita tidak bicara tentang pengelolaan air, harus terintegrasi dengan kawasan yang lain, tidak hanya bicara Jakarta saja," tambahnya.
(fdl/fdl)