Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan penurunan suku bunga acuan ini akan diikuti oleh menyusutnya suku bunga perbankan.
"Perubahan suku bunga acuan ini akan berpengaruh ke bunga di pasar. Tapi butuh waktu 3 bulan untuk penyesuaian ke market," kata Anggoro dalam konferensi pers di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, penurunan bunga acuan juga akan diikuti dengan berkurangnya special rate pada deposito di perbankan nasional.
Menurunnya special rate ini akan membuat cost of fund atau biaya dana semakin membaik dan membuat perbankan makin efisien.
"Kemungkinan besar semester kedua, sudah menunjukkan penurunan biaya dana akan lebih baik, menurun jika dibandingkan dengan semester I 2019," ujarnya.
Sebelumnya, BI menjelaskan dengan penurunan bunga yang dilakukan oleh BI, ke depannya akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit di perbankan nasional.
Perry mengungkapkan dari data BI sejak Mei tahun lalu hingga Juni 2019 suku bunga kredit pada perbankan sudah turun 23 bps. Diikuti dengan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) meskipun tidak terlalu besar, sejak tahun lalu sudah 15 bps," kata Perry.
Baca juga: BI Turunkan Bunga Acuan, DPR Tepuk Tangan |
Dia mengatakan kredit hingga periode tengah tahun telah tumbuh 11,1%. Menurut Perry hal tersebut sudah mencerminkan meskipun BI beberapa waktu menaikkan dan menahan suku bunga namun likuiditas di perbankan tetap bertambah. BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi pada perbankan.
"Itu jadi memperjelas, kenapa suku bunga kredit turun, ke depan apakah akan turun? Iya jelaslah, kan suku bunga acuan kita turun, likuiditas terus kami tambah dan kami yakin suku bunga kredit akan turun dan ini akan segera mendorong pertumbuhan kredit," jelas dia.
(kil/dna)