Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menjelaskan, pada 12 Juli 2019 pukul 01.30 WIB pada saat melakukan re-entry di sumur YYA-1 pada kegiatan re-perforasi muncul gelembung gas di Anjungan YY dan Rig Ensco-67 yang terletak di wilayah operasi offshore ONWJ.
"Sumur YYA-1 merupakan sumur eks eksplorasi yang tahun 2011 dibor dengan nama YYA-4," katanya di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Kamis (25/7/2019)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal 16 Juli 2019, mulai muncul lapisan minyak (oil sheen) dipermukaan laut sekitar, di samping gelembung gas. Tumpangan minyak (oil spill) terlihat disekitar anjungan sehari berikutnya.
Pada tanggal 18 Juli 2019, oil spill mencapai pantai ke arah Barat. Dharmawan bilang, saat ini investigasi sedang dilakukan untuk mencari sebab-sebab insiden ini.
"Terkait penyebab masih dilakukan investigasi yang menyeluruh dan mendalam. Indikasi sementara terjadi anomali tekanan pada saat pengeboran YYA-1sehingga menyebabkan gelembung gas yang diikuti oil spill," terangnya.
(fdl/fdl)