Jokowi Mau Jumlah Turis Naik, Kapasitas Bandara Bali Bakal Ditingkatkan

Jokowi Mau Jumlah Turis Naik, Kapasitas Bandara Bali Bakal Ditingkatkan

Aditya Mardiastuti - detikFinance
Jumat, 26 Jul 2019 11:49 WIB
Foto: Aditya Mardiastuti
Bali - Penambahan kunjungan turis mancanegara ke Indonesia menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu bandara yang bakal ditingkatkan kapasitasnya yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

"Presiden ingin turis itu harus diperhatikan untuk ditingkatkan jumlahnya. Oleh karenanya saya melihat bahwa komponen atau faktor dari kapasitas bandara itu sangat penting, saya teliti apa saja yang harus diimprove," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai mengikuti rapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jl Airport Ngurah Rai, Bali, Jumat (26/7/2019).

Rapat itu dihadiri oleh GM Angkasa Pura I Herry AY Sikado, GM AirNav Indonesia Cabang Denpasar Rosedi, dan Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir. Dalam rapat itu disampaikan ada sembilan penerbangan dari mancanegara yang sudah mendaftar membuka penerbangan ke Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karenanya saya minta satu indikasi memberikan suatu prioritas penerbangan ke luar negeri khususnya turis dari berbagai negara, dari apa yang kami catat itu ada 9 penerbangan yang ingin masuk ke Bali ini, di antaranya dari Jepang, Taiwan, Bangladesh, Kamboja, ada 9, nah kalau ada 9 flight dan antara rata-rata 200 sampai 300 maka paling tidak ada tambahan 2.000 orang setiap hari," urainya.

Dengan hitungan itu Budi memprediksi akan ada penambahan 30% kunjungan turis tiap tahun. Budi pun memerintahkan otoritas bandara untuk memprioritaskan slot penerbangan rute luar negeri di waktu golden time.


"Kalau 2.000 orang itu kurang lebih ada penambahan 30% kenaikan, oleh karenanya saya minta kepada Otban, kepada AP satu secara sinergi melakukan optimasi yang dilakukan tentu membuat prioritas-prioritas bagi penerbangan keluar negeri. Di antaranya, kalau golden timenya mereka itu kan jam 23,6,7, oleh karena itu diberikan prioritas kepada penerbangan dari turis-turis itu, yang lain kira akan membuat kluster dari beberapa kota," jelasnya.

Budi juga berencana untuk membuat kluster bagi penerbangan rute domestik. Sehingga Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak kelebihan beban.

"Yang menuju Bali itu di kluster dari beberapa kota, nggak semua kota kecil masuk ke sini, kecuali kota itu cuma dijangkau oleh pesawat ATR, yang lain kita juga menetapkan waktu ground time, mendarat dan terbang lagi itu tidak lebih dari 3 jam 2 atau 3 jam, teman-teman ada solusi dari diskusi kita. Dari diskusi kita harapkan dari itu Ngurah Rai ini akan bertambah paling tidak 30% kapasitasnya," terangnya.

Saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai menampung 7 juta penumpang mancanegara per tahun. Budi menyebut adanya tambahan 9 penerbangan ini bakal menambah koneksi baru penerbangan dari luar negeri.

"Kalau sekarang turis datang dari luar 7 juta per tahun, tambahannya 2,1 juta jadi (akan bertambah) 9 juta penumpang, kan cukup signifikan. Kan avaibilitas itu dari negara Bangladesh, Kamboja, Taiwan itu kan negara baru yang belum ada koneksinya ke sini. Macam Kamboja di sana kan ada Angkor Watt itu kan bisa mengkoneksikan ke sini," tuturnya.




(ams/fdl)

Hide Ads