Dari polusi tersebut, ada dampak yang ditimbulkan mulai dari kesehatan hingga perekonomian.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menjelaskan polusi udara yang ada di Jakarta tak hanya berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, tapi juga berdampak pada perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan sebenarnya dalam melihat masalah polusi ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni proses terjadinya polusi dan hasil dari polusi.
"Dua duanya memiliki dampak negatif, kalau polusi udara di Jakarta itu terbentuk dari kendaraan yang sangat padat dan menyebabkan kemacetan. Polusi juga jadi menumpuk, dibalik proses itu ada triliunan uang yang menguap setiap harinya," kata Piter saat dihubungi detikFinance, pekan lalu.
Piter mengungkapkan, dari proses tersebut ada pemborosan bahan bakar minyak (BBM) yang juga menimbulkan polusi. "Sebenarnya tidak hanya di dampaknya masyarakat dirugikan oleh polusi, tapi saat proses masyarakat juga dirugikan," imbuh dia.
Menurut dia, selain itu polusi juga berpotensi mengurangi pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Hal ini karena wisatawan akan malas datang ke wilayah tersebut.
"Sekarang bisa dilihat, negara dan kota mana yang polusinya tinggi tapi pariwisatanya maju? Lalu kalau Jakarta seperti ini, polusi tinggi potensi pendapatan dari pariwisatanya akan berkurang," imbuh dia.
Polusi Jakarta makin parah, kualitas udaranya pun semakin buruk. Yuk, bantu kurangi polusi Jakarta dengan naik angkutan umum. Lagian kan lebih #enakdisopirin daripada nyetir sendiri.
(kil/dna)