Serah terima ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang dan Project Director PT JGC, Suryadi Kresno di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta (31/7/2019).
Ignatius menjelaskan serah terima ini menandai rampungnya proyek dan PLBC akan sepenuhnya beroperasi. Di bawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Kilang Cilacap akan memproduksi lebih banyak bahan bakar minyak berkualitas standar Euro 4.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ignatius bilang, adanya PLBC akan memperkuat cadangan devisa negara dan akan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sekitar 0,12%.
PLBC menelan investasi US$ 392 juta. Ruang lingkup proyek revamping unit platforming I sehingga kapasitas produksi meningkat 30% menjadi 18.6 MBSD, pembangunan unit baru LNHT-Isomerization dengan kapasitas design 21.5 MBSD, serta pembangunan beberapa unit utilities untuk mendukung unit proses PLBC. Saat konstruksi, PLBC menyerap sekitar 2.500 tenaga pekerja di mana lebih dari 70% di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap.
"Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional. Kapasitas operasi menyumbang sekitar 33,4% dari total kapasitas kilang nasional," pungkasnya.
(dna/dna)