Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perbaikan ini terjadi karena harga komoditas mengalami perbaikan. Misalnya gabah dan kacang tanah yang harganya mulai membaik.
Menurutnya, Indeks harga yang diterima petani pada Juli mengalami kenaikan sebesar 0,7%. Sedangkan indeks harga yang dibayarkan petani justru turun 0,41%.
Suhariyanto mengatakan, per sub sektor tanaman pangan alami perbaikan NTP. "Hal ini karena indeks harga yang diterima petani kenaikannya lebih tinggi dari indeks harga yang di bayar petani," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, kenaikan NTP pada Juli 2019 dipengaruhi oleh naiknya NTP di beberapa subsektor pertanian, di antaranya tanaman pangan naik 0,36%, hortikultura naik 0,61% dan peternakan naik 0,67%.
NTP di dua subsektor pertanian lainnya mengalami penurunan yakni tanaman perkebunan rakyat turun 0,40% dan perikanan turun 0,32%.
"Juli ini NTP mengalami kenaikan tertinggi di Gorontalo 1,9% dibandingkan provinsi lainnya. Sebaliknya NTP provinsi Sumatera Selatan justru turun 0,96%," jelasnya.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada Juli 2019 naik 0,60% menjadi 112,68 dibandingkan Juni 2019. Subsektor yang alami kenaikan NTUP adalah tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.
(kil/ang)