"Swasta dan kementerian lain turut dilibatkan untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi dan meningkatkan kesejahteraan penduduk. Di kawasan transmigrasi Melolo, Sumba Timur, NTT, misalnya swasta berkomitmen investasi Rp 4,7 triliun, hingga kini sudah terbangun perkebunan tebu dilengkapi embung senilai lebih dari Rp 1,7 triliun," ujar Eko, di Hotel Sultan Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2018).
Menurut Eko, Kemendes PDTT juga bersinergi dengan Kementerian Pertanian untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan petani-petani yang ada di transmigrasi daerah. Bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pihaknya telah membuat berbagai program, salah satunya membuat cekungan penampung penyuplai aliran hujan (Embung) untuk pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran mengatakan ada beberapa hal yang harus di penuhi untuk menyiapkan bibit unggul air embung, salah satunya menyiapkan alat mesin pertanian sehingga dapat meningkatkan kualitas air yang baik.
"Dalam hal ini kita menyiapkan alat mesin pertanian, kita merubah mentransformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern sehingga petani kita produktif biaya nya rendah bisa kita pangkas sampai 50%, kemudian bibit unggul yang di bagikan target 500 juta ke depan dan itu gratis untuk petani," paparnya.
"Alhamdulillah hasilnya pertanian saat ini kerjasama dengan Kemendes PDTT ekspor kita naik 500% dan tertinggi dalam sejarah, ekspor pertanian yaitu dari awal pemerintahan Jokowi-Jk di bawah arahan bapak Presiden itu ekspor kita hanya 33 juta ton hari ini mencapai 42,5 juta ton itu sesuai data BPS terakhir," jelas Amran.
Informasi lainnya dari Kemendes PDTT bisa dilihat di sini.
(idr/idr)