Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, rute yang bakal diubah dari rencana semula adalah Wamena-Nduga-Mumugu sepanjang 190 kilometer (km).
"Kita sudah mengusulkan penggantian yang Nduga. Yang Nduga ini kan kita tidak bisa tahu faktor keamanan. Kita coba ubah ke Jayapura-Wamena. Panjangnya 200 km," kata dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya iya, kita hitung kembali kan berapa outline business case-nya sampai ke financial business-nya," sebutnya.
Setelah dihitung, tak ada perubahan biaya dengan diubahnya rute jalan Trans Papua. Hanya panjang jalannya saja yang berubah.
"Nduga Papua itu kalau nggak ((salah) sekitar Rp 800 miliar ya. Jayapura-Wamena sama. Yang jelas itu kan faktor keamanan. Jangan sampai orang bekerja dengan keamanan rendah, kan risikonya siapa yang nanggung. Tidak bisa duga, karena kita tidak bisa menilai sebuah nyawa," tambahnya.
Mundur ke belakang, para pekerja proyek Trans Papua dibunuh secara kejam di Nduga, Papua, pada awal Desember 2018. Pelakunya disebut-sebut adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Peristiwa itu terjadi pada 1 Desember 2018. Mulanya disebut ada 31 pekerja yang tewas. Namun keterangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian korban tewas aksi keji KKB berjumlah 20 orang. Sebanyak 19 orang merupakan pekerja proyek dan 1 orang adalah prajurit TNI.
(toy/zlf)