Lagi, PSSI Dapat Kontrak Angkut Batubara Senilai Rp 170 M

Lagi, PSSI Dapat Kontrak Angkut Batubara Senilai Rp 170 M

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 04 Agu 2019 13:34 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - PT Pelita Samudera Shipping Tbk kembali mengantongi kontrak pengangkutan dan pemindahmuatan batubara senilai US$ 12 juta atau setara Rp 170,4 miliar (kurs Rp 14.200). Sebelumnya perusahaan berkode saham PSSI ini telah meraih kontrak jangka panjang sebesar US$15.7 juta.

Melansir keterangan tertulis perusahaan, Senin (5/8/2019), perpanjangan kontrak senilai US$ 12 juta itu dilakukan dengan 2 perusahaan tambang batubara di area Kalimantan, mengikuti kesuksesan sebelumnya dengan perusahaan tambang batubara PT Jembayan Muarabara dan LG International/PT Ganda Alam Makmur.

Kontrak pertama selama 3 tahun dengan PT Marunda Graha Mineral dari jasa terintegrasi Floating Loading Facility (FLF) dan kapal tunda dan tongkang (Tug dan Barge) dari daerah Bangkuang, Kalimantan Tengah ke area Taboneo, Kalimantan Selatan. Minimum garansi kontrak volume sekitar 1.3 juta metrik ton per tahun. Perpanjangan selama 3 tahun ini membuktikan PSSI sebagai provider transportasi logistik yang terpercaya dari PT Marunda Graha Mineral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kontrak jangka panjang kedua selama satu tahun juga dengan LG International perusahaan berbasis di Korea yang bekerja sama dengan perusahaan tambang batubara domestik PT Batubara Global Energy. Ini adalah kontrak kerjasama PSSI kedua di 2019 dengan LG International dari jasa terintegrasi FLF dan Tug dan Barge (TNB) di area Kalimantan Timur. Kontrak yang pertama dari jasa Tug dan Barge (TNB) di beberapa pelabuhan pemuatan, juga di area Kalimantan Timur.

Minimum garansi kontrak volume sekitar 1.7 juta metrik ton. Kontrak kerjasama kedua ini juga membuktikan tingginya kepercayaan LG International terhadap kinerja PSSI di industri pengangkutan batubara.

Pertumbuhan pendapatan PSSI dari kinerja keuangan non-audit per 30 Juni 2019 naik sebesar 16% menjadi US$ 36.1 juta dari US$ 31.1 juta per 30 Juni 2018. Mengantongi kontrak baru di awal semester II/2019 senilai hampir US$ 28 juta (setara hampir Rp 390 miliar), Perseroan sangat optimis utilisasi akan meningkat, dengan outlook di semester kedua dimana target pendapatan mengalami kenaikan dari semester pertama dari semua lini bisnis.




(das/fdl)

Hide Ads