"Likuifaksi memang memungkinkan terjadi di sini. Karena material di sini pasir halus, pasir lepas, dan ada muka air yang tinggi, kalau kita goyang airnya naik, pasirnya turun," kata Direktur Teknik PT Angkasa Pura I, Lukman F Laisa, Senin (5/8/2019).
Hal itu disampaikannya kepada rombongan Komisi V DPR RI saat kunjungan kerja di kantor PT PP kompleks Bandara YIA, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pihak AP I meyakini potensi likuifaksi ke depan tak akan terjadi. Karena hamparan pasir di lokasi Bandara YIA telah dipadatkan lebih dulu dengan metode rekomendasi dari para pakar sebelum dimulai proses pembangunan fisik.
"Kita lakukan dengan Dinamic Compatcion, jadi kita tumbuk dengan berat besi 20 ton, kita lakukan semua area konstruksi di sisi udara. Juga di sisi darat kita lakukan Rapit Impuls Compaction di area terminal," jelas Lukman.
"Kedua metode ini dilakukan atas rekomendasi dari pakar-pakar likuifaksi, saat kita memulai proyek pun kita review, kita ikuti rekomendasinya, didampingi regulator dari Kementerian Perhubungan. Jadi insyaallah likuifaksi tidak terjadi, karena sudah dipadatkan dengan beban 20 ton yang dijatuhkan dari atas," lanjutnya.
(dna/dna)