Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan bahwa para pengemudi ojek online mengeluhkan sulit untuk mendapatkan penumpang. Total pesanan yang didapat pun turun dari hari biasanya.
"Berdampak pada ekonomi para pengemudi ojek online, pencapaian order dari transportasi berbasis aplikasi online. Khususnya pada ojek online pun ikut anjlok walau tidak drastis," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dropnya pasokan listrik membuat gangguan sinyal pada beberapa provider. Alhasil pengemudi sulit mendapatkan pesanan dari calon penumpang.
"Hal ini berdampak pada menurunnya margin pendapatan pengemudi ojek online," tambahnya.
Menurut hitungannya secara rata-rata pengemudi ojek online bisa mendapatkan lebih kurang 10 pesanan per 12 jam kerja. Sementara pada saat blackout kemarin hanya setengahnya atau berkurang 50%.
"Pemesanan melalui aplikasi mengandalkan signal data telekomunikasi. Kemungkinan ada wilayah-wilayah yang signalnya masih tetap kuat sehingga penumpang dan pengemudi dapat terhubung untuk order layanan ojek online. Namun juga ada wilayah-wilayah yang kesulitan terhubungnya penumpang dengan pengemudi untuk melakukan order karena terganggunya signal data untuk layanan aplikasi pemesanan ojek online," terangnya.
Igun menyimpulkan bahwa terjadinya blackout PLN ini merugikan bagi para pengemudi ojek online karena sulitnya mendapat signal data telekomunikasi untuk terhubung dengan penumpang.
(das/ara)