"Progres kereta cepat sampai posisi sekarang sudah 27,2% secara keseluruhan. Sisa pembebasan tanah tinggal 2,7%," kata Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Terkait lahan yang belum bebas, menurut Tumiyana tak menjadi kendala. Itu bisa diselesaikan seiring dilaksanakan pembangunan konstruksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tidak harus selesai di depan karena terdiri fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum) dari area yang kena lintasan yang harus dipindahkan. Sehingga track utamanya semua sudah bebas, di lapangan semua sudah bergerak dari mulai km 0 sampai km 142," jelasnya.
Pihaknya menargetkan kereta cepat beroperasi di pertengahan 2021, di mana hingga akhir 2019 target konstruksi adalah mencapai 51%.
"Sehingga kuartal II-2021 sudah mulai trial operasi selama 3 sampai dengan 4 bulan, setelah itu akan di-operate secara penuh sampai dengan di 2021. Dan target sampai akhir tahun 2019 itu antara 49 sampai dengan 51%," tambahnya.
(toy/eds)