Destry mengatakan, ekonomi dalam negeri saat ini masih terpengaruh dengan kondisi global. Apalagi, The Fed juga melakukan pelonggaran kebijakan dengan menurunkan suku bunga acuannya beberapa waktu lalu.
"Jadi kalau kita lihat tren dari suku bunga atau ekonomi global trennya adalah perlambatan dan kebijakannya cenderung untuk lebih easing, cenderung untuk melonggarkan," kata Destry usai pelantikan di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destry menjelaskan, kondisi ekonomi dalam negeri saat ini masih terkendali, terutama dilihat dari sisi inflasi yang masih stabil di kisaran 3%.
"Sehingga kalau kita lihat stabilitas dari sisi industri juga terkendali dan juga kita lihat bahwa kredit ini kan, karena memang ingin dorong investasi," katanya.
Destry mengatakan, bahwa BI juga telah melakukan pelonggaran dengan memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin (bps), dari 6% menjadi 5,75%. Untuk itu, kata Destry, BI masih akan terus melihat kebijakan global yang sedang longgar untuk ke depannya.
"Makanya apa yang telah dilakukan oleh BI kemarin dengan easing monetary policy sudah diturunkan GWM satu kali kemudian juga sudah diturunkan juga BI 7-day Reverse Repo Rate-nya," kata dia.
"Nampaknya kita melihat arah dari easing monetary policy ini, akan kita lihat dalam jangka waktu cukup panjang ke depan, karena kita memang membutuhkan satu stimulus buat pertumbuhan ekonomi ke depannya," tutup Destry.
(fdl/ara)