JK mengatakan, salah satu solusinya ialah mengambil celah atau keuntungan dari adanya perang dagang. Contohnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
Namun sayangnya, kata JK, saat ini Indonesia sudah cukup terlambat untuk mengantisipasi atau mengambil celah keuntungan dari perang dagang. Contohnya telat untuk mendapatkan fasilitas perdagangan khusus atau Generalized System of Preferences (GSP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita telat untuk membuat jadi bilateral atau multilateral. GSP masih dibicarakan dengan Amerika. GSP mudah-mudahan selesai di bulan-bulan yang akan datang dengan Amerika," sambungnya.
JK bahkan mengatakan bahwa Vietnam sudah lebih cepat menerapkan GSP. Karenanya, Vietnam bisa mendapat manfaat ekonomi yang lebih baik dari Indonesia. Untuk itu, JK mengatakan, Indonesia perlu mempercepat langkah kerja sama dengan negara-negara lain di sektor ekonomi.
"Karena Vietnam lebih dulu terapkan GSP, maka Vietnam yang mengambil manfaat sehingga ekspor lebuh besar. Nah hal-hal itu menyadari kita bahwa kita harus tanggap atau cepat ambil antisipasi. Dan itu salah satu jalan keluar ialah Mempercepat perjanjian-perjanjian bilateral multilareal dengan negara yang punya pasar besar," katanya.
(fdl/dna)