Tarif Baru Ojol Diperluas ke 88 Kota, Kemenhub: Tidak Ada Keluhan

Tarif Baru Ojol Diperluas ke 88 Kota, Kemenhub: Tidak Ada Keluhan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 09 Agu 2019 13:41 WIB
Foto: Nadia Permatasari/Infografis
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperluas tarif ojek online baru ke 88 kota. Dengan perluasan ini kini sudah ada 123 kota di Indonesia yang tarif ojolnya sesuai dengan Kepmenhub 348 tahun 2019.

Lantas apakah kota-kota yang baru terkena perluasan tarif ini siap untuk merealisasikannya?

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyatakan masyarakat mulai dari driver hingga calon penumpang ojol di daerah perluasan tarif sudah di sosialisasi oleh aplikator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah siap ya, sosialisasi sudah dilakukan sama aplikator, 88 kota ini juga yang memilih mereka. Saya rasa mereka yang udah tahu kesiapannya bagaimana, mereka juga yang lakukan sosialisasi ke driver dan penumpang," kata Budi saat dihubungi detikFinance, Jumat (9/8/2019).



Soal tarif menurutnya hingga kini tidak ada yang mempermasalahkan, malah justru menurut Budi tarif pada Kepmenhub 348 tahun 2019 disambut baik oleh para driver di daerah. Katanya, tanpa kenaikan saja mereka sudah mendapatkan pendapatan yang cukup besar.

"Secara umum saya juga kan lakukan penelitian kecil-kecilan gitu ya, di beberapa kota dan kabupaten yang kecil, sebenarnya sebelum tarif ini naik driver sana sudah merasa sesuai lah gitu. Kalau disesuaikan seperti di Kepmenhub saya rasa mereka menyambut baik ya, karena lebih besar," ungkap Budi.

Budi juga menjelaskan di daerah perluasan yang kebanyakan bukan kota besar, kata Budi perilaku konsumennya tidak terlalu bergantung dengan ojek online. Dari situ menurutnya tidak ada keluhan tarif dari masyarakat sebagai penumpang.

"Masyarakat sendiri, kalau di daerah untuk demand-nya kan nggak banyak ya, kalau dia gunakan ojek ya dia berarti orang yang kuat bayarnya gitu. Kalau di sana nggak ketergantungan sama ojek gitu, nggak kayak di kota besar. Beda perilaku itu, makanya nggak ada keluhan tarif," katanya.




(eds/eds)

Hide Ads