Sri Mulyani bilang, calon presiden petahana yakni Presiden Mauricio Macri mendapatkan suara yang lebih rendah dibandingkan lawannya Alberto Fernandez.
"Itu kan berhubungan dengan ekspektasi dari market mengenai arah policy ke depan. Sehingga peso mengalami koreksi yang sangat dalam," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Usai Pemilu, Peso Argentina Terpuruk 15% |
Meski demikian, Sri Mulyani menyebut bahwa persoalan melemahnya nilai tukar peso menjadi pekerjaan rumah Argentina yang diharapkan tidak memberikan dampak terhadap negara lain seperti Indonesia.
Selain itu, dinamika politik di Hong Kong juga disebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Tanah Air.
"Jadi kita beraharap kalau ini masalahnya masalah politik setempat yang kemudian memunculkan dinamika market, ya itu akan tercontain atau terbatas hanya ke pada negara tersebut," ungkapnya.
(hek/ara)