Jokowi Gagal Operasikan Jalan Tol Ini di Periode Pertama

Jokowi Gagal Operasikan Jalan Tol Ini di Periode Pertama

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 13 Agu 2019 12:10 WIB
Foto: Dok. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Jakarta - Panjang jalan tol yang beroperasi dalam rentang 2015-2019 diproyeksi mencapai 1.387,7 km. Angka ini lebih rendah dibandingkan target terbaru yang direvisi pada 2017 sepanjang 1.854 km.

Artinya, ada gap sekitar 467 km yang belum tercapai sesuai target. Ada sejumlah ruas tol yang gagal beroperasi mengacu kepada target yang ditetapkan pada 2017.

Salah satunya adalah belum beroperasinya secara penuh ruas-ruas tol baru yang dibangun di luar Jawa. Di antaranya tol Balikpapan-Samarinda, dan Pekanbaru-Dumai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada proyeksi capaian hingga akhir 2019 terbaru, ruas tol Balikpapan-Samarinda yang dioperasikan baru terbatas pada seksi 2-4. Seksi 1 dan 5 yang ditargetkan sudah beroperasi tampaknya harus molor dari jadwal.


Kemudian tol Pekanbaru-Dumai seksi 1 dan 2 yang diproyeksi kelar pada akhir 2019 seharusnya sudah rampung pada akhir 2018 lalu. Tol pertama di Provinsi Riau tersebut seharusnya rampung secara penuh untuk seksi 1-6 pada akhir 2019.

Begitu pula untuk tol Kayu Agung-Palembang-Betung yang seharusnya bisa beroperasi hingga seksi 2. Tol ini bahkan seharusnya rampung pada akhir 2018 lalu.

Lalu, tol Pandaan-Malang yang masih tersiksa satu seksi terakhir di seksi 5. Dan sisanya adalah ruas-ruas tol yang sama sekali gagal beroperasi secara parsial. Di antaranya tol Cisumdawu, Ciawi-Sukabumi seksi 3-4, Cibitung-Cilincing seksi 1-4, Bogor Ring Road Seksi 3, Cinere-Jagorawi Seksi 3 (Kukusan-Cinere), Serpong-Balaraja Seksi I BSD-Legok.

Kemudian Ruas Tol dalam Kota Jakarta Sunter-Pulo Gebang, Cimanggis-Cibitung, Pasuruan-Probolinggo seksi 4, Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Depok-Antasari Seksi 2B-3 (Krukut-Bojonggede).




(eds/fdl)

Hide Ads