Jokowi bilang, Dubai Expo merupakan acara terbesar ketiga setelah Piala Dunia dan Olimpiade.
"Yang sering saya sampaikan, jangan sampai kita salah pilih lokasi, lokasi di tempat di belakang, malah dekat toilet, misalnya. Kalau seperti itu tidak usah ikut. Malah malu," kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 7 November 2014, Jokowi juga mengungkapkan hal serupa. Jokowi meminta agar para pengusaha mempersiapkan produknya secara serius bila ingin mengikuti pameran di tingkat internasional.
Jokowi menyindir soal stan produk Indonesia dalam sebuah pameran di luar negeri. Ia mengungkapkan ada saja stan produk Indonesia berada di paling belakang atau dekat toilet (WC) pada sebuah ajang pameran.
"Negara harus punya martabat, negara harus punya harga diri. Masa ikut pameran, kalau kita pasti di dekat toilet. Saya nggak mau seperti itu, harga diri saya sebagai bangsa nggak mau seperti itu," kata Jokowi di Hotel Four Seasons Jakarta.
Baca juga: Mobil Listrik RI Bakal Mejeng di Dubai Expo |
Kemudian pada 21 Februari 2017, saat Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2017 di Istana Negara, Jakarta, Jokowi juga mengungkapkan kejengkelan tersebut.
Jokowi menilai, pameran menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan produk Indonesia di negara lain. Kemendag harus memikirkan upaya agar menjadi lebih efektif.
"Saya minta kalau pameran, dicari tempat yang paling baik. Bayar mahal tidak apa-apa. Tapi cari tempat yang paling strategis, yang paling baik. Jangan cari tempat di dekat toilet. Saya tahu, di situ diskonnya banyak," pungkasnya.
Selanjutnya pada 12 Februari 2018. Kala itu Jokowi ingin Indonesia benar-benar serius menggarap pasar luar negeri. Ironis, karena di ASEAN hanya Indonesia yang ikut G-20 namun nilai ekspornya kalah dibanding negara lain.
Jokowi mengatakan hal tersebut saat memberikan pengarahan kepada Kepala Perwakilan Indonesia di luar negeri seperti Duta Besar, Atase Perdagangan, Konsulat Jenderal dan lainnya, di Gedung Pancasila.
Dikatakan Jokowi, selama ini, saat ikut pameran di luar negeri, perwakilan booth dari Indonesia selalu mendapatkan tempat di ujung dekat toilet. Jokowi ingin hal itu tak lagi terulang.
"Ini kita negara besar, kalau mau kita di depan gerbang. Ekonomi kita baik, terus-terusnya kayak gini. Saya minta stop, ini namanya proyek, proyek namanya. Proyek. Kalau pameran segera booking, bu saya minta 50 stand. Koordinasi antar menteri," tegas Jokowi.
Selain itu, pada pameran Seafood Expo North America (SENA). Kali ini tak ada kaitannya dengan Jokowi namun kondisinya sama, yaitu stand milik Indonesia dekat toilet. Itu berlangsung pada 11 Maret 2018.
Sebelumnya, ruang pamer Indonesia berada di bagian belakang, mojok, dekat WC dan sepi pengunjung. Beruntung, Indonesia mempunyai Konsul Jenderal RI di New York, Abdul Kadir Jailani yang berusaha sekuat tenaga memperoleh lapak lain yang lebih strategis.
"Pokoknya usaha sana-sini, sampai dapat di sini (di tempat ini). Ini ngegeser space exhibitor yang lain, yang sudah menempati tempat ini bertahun-tahun. Nggak mudah," kata AK Jailani, panggilan akrab konsul tersebut saat bercerita kepada detikFinance di sela-sela pameran Seafood Expo North Amerca (SENA), di Boston Convention & Exhibition Center, AS.
(toy/zlf)