Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, dari 16,7 kilometer (km) panjang jalur kereta Bekasi-Cikarang, saat ini baru 4 km lahan yang sudah berproses untuk dibebaskan. Sedangkan, 12,7 km sisanya masih berkendala.
"Nah sekarang lahan itu sudah berproses baru sekitar 4 km dr 16,7 km. Jadi proses pembebasan lahan ini diperlukan karena ini membuat jalur baru," tutur Zulfikri di Stasiun Telaga Murni, Kabupaten Bekasi, Selasa (13/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rute KRL Mau Diperpanjang Sampai Karawang |
Ia mengakui, proses pembebasan lahan ini memang sulit dan menghambat pembangunan DDT Bekasi-Cikarang.
"Iya (sulit), kita segerakan pembebasan lahan. Kalau Bekasi-Cikarang memang kita sudah ada perencanaannya tapi strategi kita sekarang untuk pembangunan, Pak Menteri minta lahannya dulu benar-benar sudah selesai," jelas Zulfikri.
Lalu, ia mengungkapkan apabila ada warga yang menggugat maka pihaknya hanya akan mengikuti aturan pengadaan lahan yang berlaku.
"Ya kan ada aturan proses pengadaan tanahnya, ya kita ikuti saja," imbuh dia.
Namun, Zulfikri masih enggan menyebutkan target penyelesaian masalah pembebasan lahan ini. Ia pun mencontohkan progres LRT Jabodebek yang juga terhambat pembebasan lahan.
"Wah itu susah diprediksi. LRT Jabodebek saja kan sampai Juni 2021 gara-gara masalah lahan. Tapi kita coba untuk bisa cepat," pungkas Zulfikri.
(zlf/zlf)