Luhut ke Bos PLN: Efisien, Jangan Terlalu Terlibat Pembangunan Listrik

Luhut ke Bos PLN: Efisien, Jangan Terlalu Terlibat Pembangunan Listrik

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 14 Agu 2019 19:05 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memanggil Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani. Menurut Luhut materi yang dibahas seputar listrik padam massal yang terjadi pekan lalu.

Luhut mengatakan, pada pertemuan itu ia meminta penjelasan terkait perkembangan penanganan listrik padam. Tak secara rinci, Luhut mengatakan, penanganan sudah cukup baik.

"Saya kira sih Ibu Inten menangani cepet kok. Bagus," kata Luhut di kantornya Jakarta, Rabu (14/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia melanjutkan, proses penanganan listrik padam masih dalam tahap investigasi. Sebelumnya Luhut telah meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengaudit peristiwa padam massal tersebut.

Tujuan audit untuk mencari penyebab terjadinya pemadaman listrik massal bisa terjadi

"Sekarang lagi diaudit semua, dilihat apa sih salahnya, apakah ada kesalahan teknis, atau kesalahan hanya yang sengon itu apa-apa," tutur mantan Menko Polhukam itu.

Luhut juga memberi catatan pada PLN. Dia meminta agar PLN tidak terlalu banyak terlibat dalam pembangunan pembangkit termasuk lewat anak usahanya PT Indonesia Power.


Luhut juga meminta PLN efisien dengan cara menyerahkan proyek pembangkit listrik kepada swasta untuk menggarap proyek pembangkit.

"Ya udah kita bilang, satu kalau saya bilang supaya lebih efisienlah. Kalian (PLN) jangan terlalu banyak terlibat pembangunan-pembangunan listrik, power, biarin aja private sector masuk. Seperti 51% harus untuk Indonesia Power waste to energy, lupain dulu lah itu. Konsolidasi aja dulu saja biarkan private sector main," paparnya.

Meski begitu, Luhut tak menegaskan jika itu berarti PLN harus mengerem investasi. Dia menuturkan, PLN harus menajamkan investasinya tidak mengambil semua proyek.

"Enggak (ngerem), lebih menajamkan semua, jangan semua, jangan semua mau, kalau semua mau nggak dapat," ujarnya.

Sementara, Sripeni yang hadir ke Kantor Luhut belum bisa dimintai keterangan. Sripeni hadir di kantor Luhut pada pukul 16.20 melewati lobi. Namun, usai rapat dia keluar melalui pintu darurat sekitar pukul 17.15. Alhasil, awak media tak berhasil meminta penjelasan.




(hns/hns)

Hide Ads