Pengamat Nilai Kementan Sukses Bangun Relasi Dorong Ekspor Produk

Pengamat Nilai Kementan Sukses Bangun Relasi Dorong Ekspor Produk

Nurcholis Maarif - detikFinance
Kamis, 15 Agu 2019 17:10 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Lonjakan ekspor kurun waktu 4,5 tahun terakhir harus diakui sebagai realisasi keberhasilan Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan berbagai unsur. Menurut Nur Fahmi BP selaku pengamat kebijakan publik Digipol Strategic Indonesia, relasi itu dapat dibangun baik sebab gagasan program yang ditawarkan Kementan dinilai memberikan manfaat secara luas.

"Kementan bisa berkomunikasi dengan lintas unsur untuk bersama mendorong produktivitas pertanian. Itu luar biasa sebab tak mudah menyatukan satu visi yang berbeda kepentingan," ujar Nur Fahmi dalam keterangannya pada Kamis (15/8/2019).


Nur Fahmi mengatakan bahwa kelompok lain mungkin saja menganggap bahwa upaya mendorong produktivitas pertanian juga berpengaruh positif terhadap kepentingannya. Namun, dari situ justru memacu produktivitas pertanian berkat tanggung jawab Kementan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situlah terjadi ekspor pertanian yang meningkat. Dari memacu produktivitas yang berhasil dibangun Kementan sebagai tanggung jawab bersama," ucap Nur Fahmi.

Lanjut Nur Fahmi, lonjakan ekspor membuktikan pertanian punya andil besar kepada ekonomi negara. Oleh sebab itu, pertanian saat ini mampu menumbuhkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di pedesaan yang mayoritas berprofesi sebagai petani.


Nur Fahmi mengutip data tahun 2013 yang menunjukkan jumlah ekspor pertanian sebesar 33,5 juta ton sedangkan pada tahun 2016 mengalami dua kali kenaikan, yaitu mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton. Kemudian pada tahun 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya, yakni 41,3 juta ton. Sementara pada tahun 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.

Adapun selama periode 2014-2018, jumlah seluruh nilai ekspor produk pertanian Indonesia berhasil mencapai Rp 1.957,5 triliun dengan akumulasi tambahan sebesar Rp 352,58 triliun.


(ega/hns)

Hide Ads