Mau Beli Surat Utang Pemerintah, Apa Saja Tipsnya?

Mau Beli Surat Utang Pemerintah, Apa Saja Tipsnya?

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 17 Agu 2019 21:50 WIB
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Partisipasi masyarakat berinvestasi surat berharga negara (SBN) alias surat utang pemerintah diharapkan meningkat. Apalagi surat utang dinilai sebagai investasi yang menjanjikan. Sayangnya porsi asing masih cukup banyak.

Nah, bagi yang berminat investasi surat utang, ada beberapa tips yang perlu jadi perhatian. Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira, pertama adalah rajin mengecek informasi jadwal penerbitan surat utang yang ada di laman Kementerian Keuangan atau bank yang bekerja sama.

"Biasanya mereka membuat semacam pengumuman sebelum penerbitan surat utang. Jadi bisa mempersiapkan jauh hari," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kedua, manfaatkan platform digital karena biasanya Kementerian Keuangan menggandeng fintech untuk memproses transaksi pembelian surat utang. Namun fintech yang bekerja sama masih terbatas, salah satunya adalah Investree.

"Karena milenial melek teknologi digital, sekarang ada platform misalkan di fintech ya, Investree setahu saya, itu bisa melakukan pembelian surat utang pemerintah," jelasnya.

Hal ketiga yang harus diperhatikan adalah arah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Pasalnya menurut Bhima itu cukup berpengaruh terhadap bunga surat utang. Akan menarik ketika suku bunga BI naik, karena kupon imbal hasil dari surat utang akan ikut naik. Kalau bunga acuan BI turun pun tak perlu khawatir karena bunga surat utang hanya akan turun sampai batas yang ditentukan.

"Ya harus cek arah kenaikan suku bunga atau penurunan suku bunga acuan, karena surat utang bunganya atau imbal hasilnya ditentukan oleh arah suku bunga acuan Bank Indonesia, sebutnya.


Soal jumlah pembelian surat utang pemerintah, Bhima menilai akan lebih bagus jika dalam jumlah banyak agar imbalan yang diterima lebih besar. Tapi jika tidak punya uang dalam jumlah besar, dicicil juga bisa.

"Jadi ini seperti tabungan saja, semakin banyak (belinya) artinya imbal hasilnya pun semakin tinggi yang diterima," tambahnya.


(toy/fdl)

Hide Ads