Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pemangkasan bunga acuan ini akan mempengaruhi pada suku bunga kredit perbankan nasional. Menurut Perry dengan turunnya suku bunga ini maka penyaluran kredit diharapkan bisa lebih kencang.
"Bunga kredit yang turun ini akan terus mendorong penyaluran kredit, karena likuiditasnya cukup. Karena itu, kita ingin mendorong permintaan kredit korporasi dan rumah tangga, maka itu kita turunkan bunga acuan 25 bps," ujar Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry menjelaskan, suku bunga kredit di perbankan memang terus mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari tahun lalu hingga tengah tahun ini, saat BI menaikkan bunga acuan hingga 175 basis poin, justru bunga kredit perbankan terus mengalami penurunan.
Baca juga: 3 Alasan BI Pangkas Bunga Acuan |
Menurut Perry secara year on year hingga Agustus ini suku bunga kredit kemungkinan sudah turun 30 bps. Sektor yang bunganya sudah mengalami penurunan adalah modal kerja, investasi dan kredit konsumsi.
Berdasarkan data uang beredar BI pada Juni 2019 suku bunga kredit tercatat 10,73% turun 3 bps dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Demikian juga, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan 6,76% dari sebelumnya 6,82%. Kemudian tenor 6 bulan 7,26% dari sebelumnya 7,31%.
Suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan tercatat relatif stabil sebesar 6,79%. Sementara suku bunga simpanan berjangka waktu 12 bulan naik menjadi 7,05% dan 24 bulan meningkat menjadi 7,34%.
(kil/eds)